Nakita.id - Pernahkah Moms menemukan adanya benjolan di sekitaran area kewanitaan?
Saat tak sengaja tersentuh, rasanya perih, namun saat tak disentuh membuat area kewanitaan terasa gatal.
Hati-hati, Moms ini adalah salah satu gejala vaginal boil atau bisul pada vagina.
Mungkin Moms merasa gejalanya hampir sama seperti jerawat, namun sebenarnya berbeda jauh.
Melansir dari Cleveland Clinic, ternyata vaginal boil disebabkan oleh adanya penyumbatan di folikel rambut area kewanitaan.
Tentu sangat menyiksa ketika mengetahui ada bisul di area sensitif kita.
Namun, tak usah ragu, sebab vaginal boil bisa sembuh jika dilakukan perawatan dan tetap menjaga kebersihan.
Ada pertolongan pertama yang Moms bisa lakukan untuk mengatasi masalah kulit yang satu ini.
Cukup menggunakan handuk yang dicelupkan ke dalam air hangat saja Moms sudah bisa mengatasinya.
Melansir dari Healthline, ini dia cara mengatasi masalah kulit yang satu ini:
1. Siapkan air hangat dan handuk kecil, celupkan handuk kecil ke air hangat
2. Peras sedikit, lalu tempelkan di area kewanitaan yang mengalami vaginal boil
3. Lakukan selama 10 hingga 15 menit
Seberapa sering perlu melakukan metode ini?
Moms bisa lakukan tiga hingga empat kali setiap harinya.
Pastikan setelah itu Moms menggunakan pakaian dalam yang bersih.
Teknik pertolongan pertama ini dipercaya bisa melancarkan sirkulasi darah dan mencegah infeksi.
Rasa hangat juga mengurangi rasa perih dan gatal yang muncul.
Baca Juga: Seorang Pria Baru Tahu Kalau Memiliki Rahim Setelah 67 Tahun, Ternyata Ini yang Dialaminya
Penyebab munculnya vaginal boil
Melansir dari Cleveland Clinic, vaginal boil sebenarnya masalah kulit yang umum dialami oleh perempuan.
Sebenarnya apa yang menyebabkan munculnya abses atau bisul di area kewanitaan ini?
Biasanya, masalah kulit yang terjadi di antara rambut kemaluan ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Bakteri ini masuk ke dalam kulit kemudian menyumbat folikel rambut.
Akibatnya kulit menjadi infeksi dan munculah bisul yang disebut dengan vaginal boil tadi.
Biasanya, masalah yang satu ini disebabkan karena beberapa hal.
Salah di antaranya adalah kurang menjaga kebersihan diri, terutama dalam mengganti celana dalam setiap harinya.
Selain itu, bekas mencukur juga bisa jadi salah satu penyebabnya.
Selain benjolan gatal dan perih, apa saja yang biasanya menjadi gejala vaginal boil?
- Kemerahan
- Ada cairan berwarna kuning atau putih di bagian dalamnya
- Membentuk kerak di bagian sekitarnya
Bisakah hal ini menular ke orang lain? Tentu saja, Moms. Bahkan dari kontak kulit dengan kulit saja.
Pencegahan
Ada beberapa pencegahan yang perlu Moms lakukan untuk mengatasi vaginal boil ini.
Pertama, tentunya Moms harus mengganti celana dalam setidaknya 3 kali setiap hari.
Menggunakan celana dalam yang sama selama berjam-jam akan memerangkap kelembapan yang kemudian memudahkan bakteri untuk berkembang.
Kedua, gunakan celana dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
Celana dalam yang terlalu ketat hanya akan meningkatkan gesekan di kulit sekitaran vagina.
Hal ini hanya akan meningkatkan risiko mengalami vaginal boil.
Ketiga, hindari mencukur area kewanitaan.
Ini penting untuk menghindari adanya rambut tumbuh ke dalam yang kemudian menyebabkan masalah kulit yang satu ini.
Terakhir, apabila mengalami vaginal boil ada baiknya Moms mencuci tangan sering-sering menggunakan sabun.
Hal ini penting untuk menghindari adanya penularan dari sentuhan.
Selain itu, jangan sampai bertukar handuk dengan anggota keluarga lain.
Dengan begitu, vaginal boil akan lebih mudah untuk dicegah dan bisa diminimalisasi penularannya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline,Cleveland Clinic,Medical News Today |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR