Hal tersebut baru bisa ditentukan hari ini, jam 17.00 WIB.
Walaupun begitu, Muhammadiyah sudah menentukan tanggal 1 Syawal sesuai dengan peraturannya.
Melansir dari Kontan, perihal tanggal 1 Syawal tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
Untuk menentukan 1 Syawal, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sementara itu, untuk Nahdlatul Ulama dan Pemerintah, untuk menentukan jatuhnya hari 1 Syawal menggunakan metode Rukyat atau Rukyatul Hilal dan Hisab.
Baca Juga: Banyak Penasaran Kapan Sidang Isbat Berlangsung? Begini Penjelasannya
Nantinya, pihak Kementrian Agama akan menentukan tanggal 1 Syawal berdasarkan perhitungan astronomis (hasil hisab) dan pemantauan hilal.
Bagaimana cara menentukan tanggal 1 Syawal dari perhitungan ini?
Apabila setelah diperhitungkan dan diamati ternyata posisi hilal sudah ada di ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat, maka dari situlah sudah bisa ditentukan kapan akan dilaksanakan 1 Syawal.
Teknik pengamatan ini merupakan standar yang sudah ditentukan oleh MABIMS.
Melansir dari Kompas, MABIMS merupakan Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Maka dari itu, penentuan 1 Syawal 1443 H di keempat negara tersebut sama.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | tribunnews,Kompas,Hindustan Times,kontan |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR