Nakita.id - Waspadai mulai sekarang, berikut ini beberapa cara penularan penyakit hepatitis.
Kabar menggegerkan kembali melanda dunia.
Bagaimana tidak, belum juga usai pandemi Covid-19, kini penyakit hepatitis akut mendadak menginfeksi banyak anak di dunia.
Bahkan, di Indonesia sendiri, sudah ada tiga anak yang dinyatakan meninggal dunia.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab hepatitis akut yang menjangkiti anak-anak ini.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menduga penyakit misterius ini disebabkan oleh virus, yakni virus adenovirus 41.
Sayangnya, WHO juga masih menyelidiki virus tersebut.
Nah, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut tentang penyakit ini, Moms bisa mencegah hepatitis dari Si Kecil dengan menghindari cara penularannya.
Lantas, bagaimana saja cara penularan penyakit hepatitis?
Melansir dari Kompas, berikut ini cara-cara penularan penyakit hepatitis berdasarkan jenisnya:
Hepatitis A
Penyakit ini ditularkan melalui kontak oral atau terpapar feses yang sudah terkontaminasi dengan virus Hepatitis A.
Biasanya, penyakit ini menyebar ke anak-anak melalui:
- Mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan kamar mandi
- Minum air yang terkontaminasi oleh feses yang terinfeksi
- Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi atau popok kotor dan kemudian meletakkan tangan di dekat mulut. Wabah dapat terjadi di pusat penitipan anak
- Perjalanan internasional ke daerah di mana hepatitis A biasa terjadi
- Transfusi darah
Hepatitis B
Hepatitis B menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain. Penyakit ini dapat menyebar melalui jarum suntik dan instrumen tajam.
Hal ini juga dapat menyebar dengan berbagi barang-barang pribadi seperti pisau cukur dan sikat gigi. Bayi dapat tertular virus selama kehamilan jika ibu mereka memiliki virus.
Anak-anak dapat menyebarkannya ke orang lain melalui kontak rumah tangga atau melalui goresan atau luka. Berikut kondisi yang membuat anak bisa terkena Hepatitis B:
- Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hepatitis B
- Anak-anak yang tinggal di rumah tangga di mana seseorang terinfeksi virus
- Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah dan membutuhkan transfusi darah
- Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal
- Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, seperti penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom
Hepatitis C
Hepatitis C melewati darah yang terinfeksi.
Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak seksual.
Ibu juga dapat menularkannya kepada bayinya selama kehamilan.
Berikut anak-anak yang berisiko terkena hepatitis C:
- Anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki virus hepatitis C
- Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah, seperti hemofilia
- Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal
- Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, termasuk penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.
Hepatitis D
Jenis hepatitis ini hanya dapat terjadi pada penderita hepatitis B.
Hepatitis D dapat terjadi pada saat yang sama ketika anak terinfeksi hepatitis B, atau dapat dimulai di kemudian hari.
Hepatitis D tidak dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan. Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.
Hepatitis E
Hepatitis E disebut juga dengan hepatitis enterik.
Penyakit ini mirip dengan hapatitis A, ditularkan melalui kontak oral atau terpapar kotoran yang terinfeksi virus.
Jenis hepatitis ini biasanya tidak fatal. Namun, jika terjadi selama kehamilan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pada janin.
Untuk melihat kembali cara-cara penularan penyakit hepatitis, cek halaman 2. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Berbagai Cara Penularan Hepatitis Pada Anak".
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR