“Pil KB (kontrasepsi) itu kan efektifnya 24 jam. Kalau dalam 24 jam itu kadarnya turun. Jadi kalau jam 8 pagi ya jam 8 pagi terus, kalau jam 8 malam ya jam 8 malam terus,” terang dr. Boy.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pil KB ini harus diminum pada jam yang setiap hari.
Namun sayangnya, menurut dr. Boy, masih banyak orang yang melanggar waktu meminumnya.
“Kalau dia minumnya telat atau lupa, otak akan mengatakan, 'Oh ini kadarnya kurang'. Maka, otak akan merangsang memproduksi hormon lebih banyak lagi,” terangnya.
Hal ini tentu bisa menimbulkan kehamilan tak direncanakan, Moms.
Kehamilan ini tergantung di bagian siklus menstruasi mana pil KB tersebut lupa diminum.
Akan tetapi, menurut psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi.,M.Si yang mengutip hasil penelitian Caetano, dkk. (2019), Najafi-Sharjabad, dkk. (2013), dan Bishwajit & Yaya (2018), ada 10 alasan ketidakdisiplinan meminum pil kontrasepsi.
Diantaranya adalah terlalu sibuk, tidak paham cara menggunakan kontrasepsi, sedang terjadi perubahan besar dalam hidup, sedang berlibur ke negara lain yang jamnya terpaut jauh, dan tidak meletakkan pil di tempat yang mudah diambil. Lalu, ketiadaan apotik yang menjual pil, anggapan bahwa pil mahal, mengalami KDRT, dan budaya yang menghalangi kontrasepsi.
Selain jam minum yang berubah, kesalahan lain yang sering terjadi dalam penggunaan pil KB adalah waktu berhentinya.
dr. Boy mengatakan, bila ingin berhenti, maka perempuan harus menyelesaikan satu strip pil KB terlebih dahulu.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR