Nakita.id – Berperan sama mengatasi anak yang malas belajar, berikut ini caranya.
Setiap orangtua pasti ingin anaknya pintar di sekolah. Agar bisa berprestasi di sekolah, anak tentunya harus rajin belajar.
Sayangnya, tidak semua anak gemar belajar.
Apakah Moms dan Dads juga mengalaminya?
Ya, sesekali malas belajar sebenarnya wajar saja dialami oleh anak-anak.
Mungkin anak sedang jenuh dengan rutinitas belajar yang ada.
Namun, kalau kondisi tersebut terjadi terus-menerus, Moms dan Dads patut waspada.
Nah, dalam hal ini, peran Dads sangatlah diperlukan untuk membantu Moms mengatasinya.
Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang malas belajar?
Melansir dari Oxford Learning, berikut ini beberapa cara agar Dads bisa berperan sama mengatasi anak yang malas belajar:
Cari tahu apa yang menghentikan anak belajar
Anak mungkin tidak termotivasi untuk belajar karena beberapa alasan. Dengan menemukan akar masalahnya, akan membantu Dads dan Si Kecil mengembangkan rencana untuk mengatasi hambatan yang mencegahnya menyelesaikan pekerjaan rumah.
Beberapa alasan kurangnya motivasi mungkin:
- Kurang memahami materi
- Pekerjaan yang tidak cukup menantang
- Pekerjaan yang tidak sesuai dengan gaya belajarnya
- Kecemasan tentang sekolah
- Rasa percaya diri rendah
Mempermudah waktu belajar
Buat waktu belajar semudah mungkin untuk anak, dengan menyediakan segala yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan:
- Ruang yang tenang: Temukan ruang yang tenang dan bebas gangguan bagi anak untuk belajar.
- Makanan dan minuman: Jika Si Kecil lapar, tentunya akan sulit untuk fokus pada pekerjaan. Beri anak makanan ringan sebelum sesi belajar dan banyak air untuk memastikan dia tetap fokus.
- Alat yang tepat: Pastikan pensil, penghapus, kalkulator, dan alat penting lainnya mudah diakses, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia untuk menemukannya.
Buat rencana belajar bersama
Memiliki rencana belajar yang solid akan membantu menjaga anak tetap pada jalurnya.
Maka dari itu, duduklah bersama anak dan buat rencana untuk menyelesaikan pekerjaan rumah setiap malam.
Melibatkan anak dalam proses akan membantunya tetap terlibat dan lebih bersedia untuk mematuhi rencana tersebut.
Rencana belajar harus mencakup:
- Pekerjaan rumah harus dilakukan setiap hari
- Berapa banyak waktu yang harus dihabiskan untuk pekerjaan rumah?
- Seberapa sering istirahat dan berapa lama
- Tugas apa yang harus diprioritaskan, yaitu tugas yang paling cepat jatuh tempo
Buat sistem hadiah
Bangun sistem penghargaan dengan anak, sehingga ia memiliki sesuatu untuk diharapkan setelah waktu belajar selesai.
Hadiahnya bisa sesederhana menonton TV setelah pekerjaan rumah selesai atau mengumpulkan 'poin' setelah setiap sesi belajar untuk digunakan menukar sesuatu yang istimewa.
Untuk melihat kembali cara berperan sama mengatasi anak yang malas belajar, cek halaman 2. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR