Dengan kata lain Moms yang mudah panik akan memiliki anak yang juga mudah panik. Sedangkan Moms yang tenang akan memiliki anak yang tenang juga.
Sekarang Moms mengerti kan, mengapa Si Kecil masih tetap rewel meski segala hal sudah Moms lakukan? Jangan-jangan justru Moms yang “menularkan” rasa tidak tenang itu kepadanya.
Mengapa hanya kondisi ibu yang berpengaruh pada bayi?
Sebab umumnya Moms lebih intens berinteraksi dengan Si Kecil. Setidaknya selama 6 bulan di awal kehidupan bayi, Moms memberikan ASI eksklusif yang membentuk ikatan batin yang “eksklusif” pula dengan bayinya.
Selain itu, dari hasil penelitian diperoleh fakta, umumnya Moms lebih memerhatikan perasaan bayinya ketimbang ayah yang cenderung ingin segera memecahkan “masalah” atas kondisi yang ada.
Kecenderungan ini pula yang membedakan kualitas ikatan batin Moms dan bayi dengan Dads dan bayi.
Contohnya, saat bayi menangis, Dads cenderung hanya berkutat mencari penyebabnya seperti apakah bayi ngompol atau haus.
Baca Juga: 4 Metode Ini Ampuh untuk Membiasakan Anak Tidur Sendiri Tanpa Rewel, Bisa Moms Coba Sedini Mungkin
Sedangkan Moms lebih peka dengan mencoba merasakan apa yang sedang dirasakan bayinya.
Nah, karena hubungan batin Moms dan Si Kecil sedemikian kuat, maka penting bagi Moms untuk memelihara sikap relaks supaya bayinya juga tertular perasaan relaks dan berperilaku tenang.
Jelasnya, perilaku yang diharapkan dari bayi harus dimulai dari Moms dulu.
Meski sedang banyak tekanan, terutama bagi working Moms, usahakan saat berdekatan dengan bayi, buang jauh-jauh segala keruwetan itu.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR