Nakita.id – Belakangan ini, cuaca di Indonesia sangat panas.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram resminya, menjelaskan bahwa suhu udara panas dalam sepekan terakhir disebabkan oleh posisi semu matahari yang berada di wilayah utara ekuator.
Dengan kata lain, penyebab kedua cuaca panas akhir-akhir ini adalah kondisi menjelang musim kemarau.
"Mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang," ungkap BMKG.
Karena hal itu, tak sedikit masyarakat yang mengeluh akan cuaca yang sangat panas.
Untuk mengatasinya, salah satu cara yang dilakukan banyak orang adalah mandi lebih sering dari biasanya.
Apakah Moms melakukan hal yang sama? Jika iya, Moms sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.
Pasalnya, mandi terlalu sering ternyata bisa menyebabkan dampak buruk untuk tubuh lo, Moms.
Wah, apa efeknya, ya?
Baca Juga: 7 Tips Mudah Membersihkan Kamar Mandi, Dijamin Wangi dan Bebas Kuman dalam Waktu Singkat
Melansir dari WebMD, terlalu sering mandi, terutama dengan sabun yang keras dan banyak scrub, dapat menghilangkan lapisan pelindung minyak.
Alhasil, bukannya tubuh menjadi segar, Moms justru bisa berisiko mengalami kulit kering, teriritasi, dan gatal.
Bahkan, hal tersebut dapat menyebabkan retakan pada kulit yang memungkinkan kuman dan alergen masuk, sehingga menyebabkan infeksi kulit atau reaksi alergi.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh membutuhkan beberapa rangsangan dari kuman, termasuk yang hidup di kulit.
Nah, jika Moms menggosoknya terlalu cepat, tubuh justru tidak memiliki kesempatan untuk memproduksi antibodi yang melindunginya.
Sabun antibakteri sebenarnya dapat menambah ini dengan membunuh perlindungan bakteri alami terhadap kuman yang lebih menular pada kulit yang lebih sulit diobati.
Ini dapat membuat perbedaan yang lebih besar pada anak-anak saat tubuh mereka berkembang.
Itu sebabnya beberapa dokter anak dan kulit menyarankan untuk tidak memandikan anak setiap hari.
Selain frekuensinya, Moms juga sebaiknya memerhatikan lama waktu ketika mandi.
Baca Juga: Shandy Aulia Mengaku Tak Mandi Saat Sedang Mengantarkan Anaknya ke Sekolah, Begini Alasannya
Jangan sampai karena cuaca panas, lantas Moms mandi terlalu lama.
Pasalnya, semakin banyak waktu yang Moms habiskan di dalam air, semakin buruk efeknya pada rambut dan kulit.
Adapun waktu yang dianjurkan adalah selama 3 hingga 5 menit dan berkonsentrasi pada bagian tubuh yang penting, yaitu, ketiak, selangkangan, dan wajah. A
Moms juga tidak perlu menggosok setiap inci kulit, kecuali baru saja beraktivitas di tempat yang kotor.
Tak hanya itu, kebanyakan orang juga tidak perlu keramas setiap hari. Sekitar 2 hingga 3 kali seminggu sudah cukup untuk sebagian besar jenis rambut.
Wewangian juga dapat menarik kelembapan dari kulit Moms. Jadi carilah sabun dan pembersih yang lembut, misalnya produk dengan label seperti “pembersih lembut”, “untuk kulit sensitif”, atau “hipoalergenik”.
Terakhir, biasakan mengeringkan tubuh dengan menepuk-nepuk diri sendiri dengan handuk daripada menggosok, dan kemudian paki pelembap bebas pewangi.
Untuk efek terbaik, kenakan pelembap dalam waktu 3 menit setelah keluar dari bak mandi.
Untuk melihat kembali efek samping mandi terlalu sering, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Walau Terasa Segar, Terlalu Sering Mandi Tengah Malam Bisa Picu Dampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR