Nakita.id – Moms pasti memiliki sabun andalan yang biasa digunakan untuk mencuci baju.
Baik itu sabun deterjen bubuk maupun deterjen cair.
Bahkan saking banyaknya pilihan produk yang tersedia, hal ini memunculkan sebuah kebingungan.
Tidak sedikit orang yang mempertanyakan manakah yang lebih baik diantaranya keduanya?
Ya, tidak dapat dipungkiri meskipun kelihatannya sama sama dalam hal membersihkan pakaian, keduanya berbeda.
Kedua jenis deterjen ini memiliki kelebihan dan kekurangannnya masing-masing.
Hal pertama yang membedakan antara deterjen bubuk dan cair adalah dalam hal melawan noda.
Melansir dari Whirl Pool, baik deterjen bubuk maupun cair menawarkan manfaat melawan noda, tetapi efektivitasnya mungkin bergantung pada jenis noda.
Bahan pembersih dalam bentuk deterjen bubuk bekerja untuk membantu menghilangkan noda lumpur dan tanah liat.
Sementara deterjen cair paling baik digunakan untuk noda minyak pada barang-barang sehari-hari,.
Lantaran kemampuannya untuk membantu melepaskan dan menghilangkan noda pada kain.
Hal kedua yang jadi pembeda adalah dalam hal anggaran.
Saat menghitung biaya yang dihabiskan, deterjen bubuk umumnya merupakan pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan deterjen cair.
Bila Moms mencari yang lebih murah, deterjen bubuk memang menjadi pilihan yang pas untuk dibeli.
Namun, jika berbicara mengenai karakteristiknya manakah yang lebih baik untuk mesin cuci?
Baik deterjen cair maupun bubuk memiliki hasil yang berbeda jika digunakan pada mesin cuci.
Deterjen cair menggunakan air sebagai bahan pengisi utamanya, sehingga ia mudah larut terlepas dari suhu air.
Hal ini menyebabkan lebih sedikit kemungkinan penumpukan residu pada mesin cuci atau pakaian.
Pastikan juga untuk menggunakan dosis yang tepat untuk membantu menghindari pembentukan busa berlebih, residu atau bau tidak sedap.
Deterjen bubuk juga dapat meninggalkan residu jika tidak larut dengan benar.
Hal ini dapat menyebabkan noda putih pada pakaian atau penumpukan di saluran pembuangan mesin cuci, terutama bila digunakan dengan air dingin atau keras.
Menggunakan opsi pembilasan ekstra, jika tersedia pada model mesin cuci, dapat membantu memastikan bahwa muatan dibilas secara menyeluruh.
Baik deterjen bubuk maupun cair, Moms perlu mengukur takaran yang pas supaya tidak terjadi penumpukan residu di mesin cuci.
Untuk menghindari masalah dengan penumpukan, busa berlebih, atau residu di mesin cuci selalu ukur deterjen dan ikuti petunjuk pabrikan berdasarkan ukuran beban dan tingkat kotoran.
Jika terlalu banyak deterjen yang digunakan, akan sulit untuk membilasnya sepenuhnya.
Bahan pengisi dalam beberapa deterjen bubuk mungkin tidak sepenuhnya larut dalam cucian.
Dimana ini dapat membuat penyumbatan di sistem septik atau menyumbat selang pembuangan yang dapat mengganggu kemampuan mesin cuci untuk mengalirkan sepenuhnya.
Deterjen cair cenderung tidak menyebabkan masalah septik selama menggunakan dosis yang direkomendasikan sesuai dengan kemasan produk.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR