Tabloid-Nakita.com – Tidak hanya soal kesehatan, anak yang senang memilih makanan punya risiko lain. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan anak yang senang memilih makanan akan berisiko mengalami masalah emosional seperti kecemasan dan depresi. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai bahaya anak yang senang memilih makanan.
Baca juga: MPASI tepat hindari picky eater
Penelitian yang dibuat oleh Duke University Medical Center mengungkapkan sebanyak 3% dari anak yang senang memilih makanan bahkan tidak bisa makan di restoran. Anak yang senang memilih makanan dua kali lebih mungkinterkena depresi dan kecemasan dibandingkan dengan anak-anak yang senang memakan segala sesuatu. Anak yang memilih makanan biasanya hanya memiliki 10 hingga 20 makanan yang bisa mereka makan.
Nancy Zucker, seorang ahli gizi mengatakan anak yang suka memilih makanan juga berisiko menjadi anak yang hiperaktif. Para peneliti menemukan bahwa anak yang memilih makanan sangat sensitif sehingga hal tersebut memengaruhi emosi mereka. “Hal itu akan membuat mereka lebih merasakan pengalaman hidup yang membuat mereka jadi melihat dunia terlalu buruk,” ujar Zucker.
Baca juga: Mengapa batita suka pilih-pilih makanan?
Pemilih makanan memiliki keterampilan sensorik yang berbeda. Sehingga anak menjadi sensitif terhadap suara, visual dan oral. Sehingga mereka cenderung menghindari apa yang tidak mereka suka dan tidak mau menghadapi sebuah kesulitan. Menurut Zucker, orangtua harus segera menghapuskan kebiasaan ini pada anak. Sebab, anak juga tidak hanya mengalami kesulitan pada memilih makanan tetapi memilih nilai dan norma yang akan diterapkan pada dirinya.
Baca juga: Hanya mau minum susu
Bahaya anak yang senang memilih makanan ini bisa diatasi dengan membiasakan anak mengonsumsi makanan yang ia suka. Cobalah untuk membuat suasana makan yang menyenangkan. Makan bersama teman dan kerabat bisa jadi salah satu trik agar anak mencoba makanan lain yang ia suka. Namun, Mama juga tidak perlu khawatir jika anak lebih memilih makanan yang sehat.
(Niken/Health)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR