“Jadi, kira-kira kalau satu susu itu 200-250 ml. Kalau keju itu sekitar 30-40 gram. Dan, kalau yogurt itu sekitar 80-200 gram, tergantung jenis yogurtnya. Ini satu dairy equivalent,” jelas Ria.
Menurut Ria, untuk anak di bawah usia 5 tahun hanya membutuhkan dua dairy equivalent, atau setara dengan 500 ml susu.
Sementara untuk anak di atas usia 5 tahun membutuhkan tiga dairy equivalent, atau setara dengan 750 ml susu.
Namun, apa jadinya jika Si Kecil ternyata memiliki lactose intolerance (intoleransi laktosa)?
Berikut ini cara menyiasati anak dengan lactose intolerance.
Menurut Ria, lactose intolerance adalah hal yang umum di negara-negara Asia Tenggara.
“Jadi, enggak apa-apa kalau lactose intolerance, ya jangan minum susu. Atau, jangan mengonsumsi produk turunan susu,” katanya dengan tegas.
“Bisa diganti dengan produk lain seperti plant-based milk. Jadi, susu nabati yang sudah difortifikasi dengan kalsium dan vitamin D,” sarannya.
Kenapa? Meski biji-bijiannya atau kacang-kacangannya itu tinggi kalsium di label pangan, terang Ria, yang dijadikan susunya itu adalah airnya.
“Biasanya akan menjadi rendah, tergantung berapa banyak mereka pakai rasionya antara air dan kacang-kacangannya,” ungkapnya.
Jika tidak ingin memberikan susu nabati yang sudah difortifikasi, Ria juga menyarankan orangtua untuk memberikan anak biji-bijian dan kacang-kacangan yang tinggi kalsium.
“Juga, bisa beberapa sayuran dan buah itu tinggi kalsium, seperti brokoli dan jeruk ya,” saran Ria.
“Mungkin banyak yang terkejut kalau jeruk itu tinggi kalsium. Jeruk selain tinggi vitamin C, juga tinggi kalsium,” ungkap Ria.
Untuk melihat kembali penjelasan terkait pentingnya minum susu untuk tumbuh kembang anak, cek halaman 2.
Baca Juga: Gejalanya Seringkali Bikin Panik, Ternyata Begini Tips Mengatasi Anak yang Alergi Susu Sapi
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR