Nakita.id - Apakah Moms tahu bagaimana cara menyiasati anak yang picky eater dalam masa tumbuh kembangnya?
Penting untuk diketahui bahwa pemenuhan nutrisi anak itu sangat penting untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal.
Mulai dari 1000 hari pertama kehidupannya hingga mencapai usia sekolah.
Tak hanya itu, pemenuhan nutrisi anak juga sangat penting untuk mencegah terjadinya malnutrisi kedepannya, seperti stunting atau obesitas.
Maka, sebagai orangtua, penting bagi Moms untuk selalu memberikan asupan nutrisi yang baik, beragam, dan menyehatkan untuk Si Kecil.
Namun, apa jadinya jika Si Kecil ternyata adalah picky eater atau suka memilih-milih makanan?
Jangan cemas dulu, Moms. Sebab, masalah picky eater ini justru merupakan masalah yang umum terjadi di kalangan setiap usia, khususnya anak-anak.
Jika masalah ini dibiarkan begitu saja, maka tumbuh kembang anak kemungkinan besar akan sangat terganggu.
Bahkan, dalam jangka panjang, bisa menyebabkan anak mengalami stunting.
Lantas, bagaimana cara menyiasati anak yang picky eater dalam masa tumbuh kembangnya?
Menurut ahli gizi Leona Victoria, MND, picky eater itu merupakan hal yang dialami banyak orang, bahkan ada sampai usia berapa pun.
“Jadi, kalau picky eater ini mesti dicari tahu sih sebenarnya penyebabnya apa,” kata Ria saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita pada Kamis lalu (12/5/2022).
“Dari sisi saya, itu saya lihat empat hal yang kita pelajari,” katanya.
1. Kondisi medis
Moms perlu mencari tahu apakah sang anak memiliki penyakit atau tidak.
“Di Indonesia, ada banyak silent disease. ISK, TB, anemia, cacingan,” ucap Ria.
“Selain silent disease, juga bisa mungkin ada alergi enggak ketahuan. Atau, dia ternyata ada tongue-tied atau lip-tied, jadi susah membedakan lidah. Atau, amandelnya membesar jadi susah menelan,” tambahnya.
Jika sudah ketahuan, Ria menyarankan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu.
“Biasanya kalau ibu-ibu tuh suka otak-atik resep atau utak-atik feeding rules. Tapi, kalau kondisi medisnya enggak terkoreksi, enggak akan mempan karena anaknya enggak nyaman,” terangnya.
“Kamu mau jumpalitan kayak gimana, kasih makannya juga, enggak akan ngefek. Anaknya tetap enggak enak,” lanjutnya menerangkan.
2. Ada defisiensi nutrisi tertentu
Cara menyiasati anak yang picky eater dalam masa tumbuh kembangnya berikutnya adalah dengan mencari tahu apakah nutrisinya Si Kecil sudah cukup.
“Jadi, apakah ada defisiensi nutrisi kaya anemia, zinc, vitamin B kompleks, atau makronutrien secara keseluruhan,” ucap Ria.
“Karena, ini biasanya akan mengganggu nafsu makan anak,” terangnya.
Ria menjelaskan, apabila kekurangan zinc misalnya, hal tersebut justru bisa mengubah cita rasa makanan pada anak.
Sehingga, rasanya menjadi tidak enak bagi anak.
Baca Juga: Atasi Anak yang Picky Eater, Salah Satunya dengan Kelezatan Umami
3. Ada masalah sensori oromotor
Cara menyiasati anak yang picky eater dalam masa tumbuh kembangnya berikutnya adalah dengan mencari permasalahan sensori oromotor pada anak, atau kemampuan makan anak.
“Bisa enggak anak makan, mengunyah, menelan? Bisa enggak dia mentolerir teksturnya?” ucap Ria.
4. Psikososial makan
Terakhir adalah psikososial makan, atau dikenal dengan feeding rules dan suasana makan.
“Bagaimana sih acara makan itu dibawakan? Apakah menyenangkan? Apakah membosankan? Atau, enggak terjadwal?” kata Ria.
Itu tadi empat hal yang perlu Moms lihat ketika anak picky eater.
“Jangan anaknya enggak mau makan, yang diotak-atik cuma resepnya doang,” ucap Ria dengan tegas.
“Nah, resep ini yang terakhir sebenarnya. Yang paling terakhir,” pungkasnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR