Lalu, dokter akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina.
Layaknya pap smear untuk melihat serviks, dokter juga akan memasukkan serangkaian alat dilatasi yang berbentuk batang dan lebih tebal ke dalam serviks.
Tujuannya agar serviks terbuka cukup lebar setelah dimasukkan alat tersebut.
Kemudian, alat dilatasi tersebut dikeluarkan.
Sesudahnya, dokter akan memasukkan alat hisap untuk menghilangkan jaringan rahim.
Baca Juga: Kuret Setelah Mengalami Keguguran, Wajibkah Dilakukan? Ini Kata Dokter Kandungan
Setelah Prosedur
Setelah kuret, pasien masih harus menjalani perawatan.
Hal tersebut dilakukan agar bisa memantau apakah terjadi pendarahan atau komplikasi lain pasca kuret.
Seperti misalnya mual, muntah, dan sakit tenggorokan yang bisa saja terjadi apabila pasien mendapat general anestesi.
Pasien bisa kembali beraktivitas setelah 1-2 hari pasca kuretase.
Sehingga, sangat dianjurkan bagi Moms untuk menunda segala aktivitas seksual dengan pasangan terlebih dahulu.
Tujuannya adalah, untuk mencegah penyakit atau kuman yang bisa masuk ke dalam serviks.
Nah, itu tadi tahapan tindakan kuret yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Semoga bermanfaat ya, Moms!
Untuk mengenal proses kuret lebih lanjut, Moms bisa langsung berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil yang Pernah Kuret Tidak Bisa Melahirkan Normal?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR