Nakita.id - Masalah fertilitas atau kesuburan merupakan faktor penting bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan.
Namun, sayangnya masih banyak pasangan suami istri baik pria dan wanita yang belum menyadari pentingnya memeriksakan kesuburan masing-masing.
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2020, dari 67 juta pasangan usia subur di Indonesia, sekitar 8 jutanya mengalami gangguan infertilitas atau masalah kesuburan.
Menanggapi kondisi ini, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI) ingin mengajak masyarakat untuk peduli sedari dini terkait masalah kesuburan melalui kampanye #YakinSubur.
Bertepatan dengan hari ulang tahun mereka yang ke-3, PFBI meluncurkan kampanye #YakinSubur yang bertujuan untuk mengajak para wanita hebat di Indonesia untuk melakukan cek kesuburan dengan pemeriksaan Anti Mullerian Hormone (AMH).
Hasil pemeriksaan AMH tersebut dapat digunakan untuk mengetahui cadangan sel telur yang dimiliki bagi wanita yang ingin merencanakan program hamil.
Chief Executive Officer Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dr. Pandji Sadar mengatakan bahwa, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia merupakan the center of hope and love yang merupakan tempat di mana wanita didengar dan dimengerti.
"Banyak wanita-wanita Asia termasuk di Indonesia yang sejak lama terbebani dengan stigma yang membuat mereka tidak mau atau enggan bersuara terkait masalah kesuburan," katanya dalam acara konferensi pers bersama Pusat Fertilitas Bocah Indonesia di Rumah Sakit Primaya Tanggerang, Minggu 22 Mei 2022.
dr Pandji juga menyebutkan harapannya terkait peluncuran kampanye #YakinSubur.
Baca Juga: Pusat Fertilitas Bocah Indonesia Sukses Menggelar Bocah Fertility Week 2021, Simak Keseruannya
"Melalui kampanye Yakin Subur, kami ingin mengajak para wanita hebat di Indonesia untuk tidak takut mengecek kondisi kesuburan," katanya.
dr Pandji menyarankan, khususnya bagi para wanita yang sudah menikah dan ingin merencakan kehamilan untuk segera cek kesuburan.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR