Oleh karena itu, ia menyebut beberapa daerah masih mengalami periode peralihan atau pancaroba.
Dalam rincian prediksi yang dikeluarkan BMKG pada Maret 2022, dari total 342 zona musim di Indonesia, sebanyak 29,8 persen diprediksi mengawali musim kemarau pada April.
Zona yang mulai memasuki musim kemarau pada April adalah sebagian kawasan Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.
Kemudian sebanyak 22,8 persen wilayah akan memasuki kemarau pada Mei 2022 yang meliputi sebagian Bali, Jawa sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, Maluku, dan sebagian Papua.
Sementara itu, sebanyak 23,7 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2022.
Wilayah-wilayah tersebut adalah Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua.
Untuk 23,7 persen wilayah lainnya, awal musim kemarau tersebar pada Januari, Maret, Juli, Agustus, September, Oktober.
Sirkulasi siklonik
Selain itu, Miming mengatakan bahwa hujan yang kerap turun belakangan secara tak langsung.
Hal ini terjadi akibat sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu.
Sirkulasi siklonik inilah yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Bengkulu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR