Nakita.id - Moms, apakah Si Kecil alergi susu, baik susu sapi, susu kambing, atau susu domba?
Kondisi ini dikenal dengan alergi susu, yakni salah satu jenis alergi yang banyak dialami bayi.
Hal ini pasti membuat Moms khawatir, sebab anak benar-benar tidak bisa mengonsumsi susu sama sekali.
Akhirnya mereka harus melewatkan segudang nutrisi penting dari susu.
Sebelumnya, yuk kenali dulu apa itu alergi susu?
dr. Sri Lestari, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Alergi Imunologi dari RS EMC Pulomas menjelaskan bahwa, alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat atau alergen.
Pada kasus alergi susu, zat alergennya adalah semua kandungan protein yang terdapat dalam susu dan berbagai produk olahannya.
"Alergi susu penyebabnya adalah protein pada susu sapi seperti casein dan whey yang terlalu besar ukurannya," kata dr Sri dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (27/5/2022).
"Sehingga dalam pencernaan bayi yang belum sempurna itu, dianggap sebagai benda asing," lanjutnya.
dr. Sri menjelaskan, anak yang mengalami alergi susu maka sistem kekebalan tubuh akan menganggap bahwa protein susu (casein dan whey) sebagai benda asing (alergen).
Akibatnya, tubuh akan melepaskan gejala-gejala alergi misalnya seperti berikut ini.
Mengutip dari Kids Health, gejala alergi susu antara lain batuk, suara serak, sakit tenggorokan, muntah, sakit perut, diare, mata gatal, berair, atau bengkak, gatal-gatal.
Alergi susu juga dapat memicu anafilaksis atau reaksi alergi parah, kondisi ini ditandai dengan sesak napas, jantung berdebar, tekanan darah menurun, dan penurunan kesadaran.
Penyebab alergi susu adalah, sistem pencernaan bayi yang belum sempurna serta adanya riwayat alergi pada orang tua.
Lebih lanjut dr Sri mengatakan bahwa, bukan berarti anak yang alergi susu tidak bisa minum susu sama sekali.
Moms tak perlu khawatir, karena anak masih tetap bisa minum susu.
Dengan catatan kita harus jeli dalam memilih susu yang cocok untuk mereka, begini caranya!
dr Sri menyarankan untuk menganti susu sapi yang memicu alergi dengan susu ini.
"Altenatifnya kita ganti susu sapi dengan susu sapi juga tapi yang proteinnya sudah dipecah-pecah," kata dr Sri.
"Proteinnya dipecah menjadi sangat kecil sampai bentuk asam amino," lanjutnya.
Ia menjelaskan, protein dalam susu sapi yang sangat kecil tidak akan dianggap oleh tubuh sebagai alergen.
Bagi bayi yang sudah dinyatakan alergi susu sapi, maka bisa diberikan susu yang proteinnya sudah dipecah sampai menjadi bentuk asam amino.
Namun, sebelumnya konsultasikan dulu dengan ahli gizi untuk memilih produk susu yang tepat.
Kemudian alternatif kedua, boleh mengganti susu sapi dengan susu nabati.
"Alternatif selanjutnya boleh saja diganti dengan susu nabati seperti susu kedelai, dengan syarat anak tidak alergi susu kedelai," kata dr Sri.
Namun, ia berpesan untuk susu kedelai sebaiknya dikonsumsi oleh anak di atas 6 bulan.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR