Nakita.id – Radang tenggorokan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil.
Namun, tidak setiap sakit tenggorokan secara otomatis berarti Moms mengalami infeksi radang.
Ada baiknya mengenali gejala dan pilihan pengobatan untuk radang tenggorokan jika Moms tertular selama kehamilan.
Risiko radang tenggorokan selama kehamilan
Melansir healthline, Infeksi bakteri ini membuat tenggorokan terasa sakit dan gatal, bersama dengan gejala tidak menyenangkan lainnya.
Biasanya, disertai dengan demam dan kelelahan umum.
Radang tenggorokan berasal dari bakteri yang dikenal sebagai Streptococcus pyogenes, atau streptokokus grup A.
Streptokokus grup A, yang menyebabkan radang tenggorokan, adalah bakteri yang sangat menular dan mudah menyebar.
Moms bisa tertular jika seseorang dengan infeksi bersin atau batuk dan Moms menghirup tetesan udara.
Bakteri juga dapat bertahan hidup di permukaan seperti gagang pintu dan kemudian dipindahkan dari tangan ke mata, hidung, atau mulut.
Gejala radang tenggorokan
Gejala radang tenggorokan meliputi:
- Tenggorokan sangat sakit
- Amandel merah dan bengkak
- Sakit kepala
- Bintik-bintik putih di tenggorokan atau amandel
- Kekurangan energi yang signifikan, lemas dan kelelahan
- Kesulitan menelan dan makan
- Bengkak di sekitar leher
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Demam
- Kehilangan selera makan
- Batuk
Gejala lain dari radang tenggorokan bisa termasuk mual, kesulitan bernapas, dan sakit perut.
Moms mungkin tidak melulu mengalami setiap gejala yang disebutkan di atas.
Tetapi, jika Moms memiliki beberapa di antaranya, ada baiknya periksa ke dokter.
Dengan begitu, Moms akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR