Nakita.id - Pola tidur bayi yang baru lahir memang sulit untuk bisa diprediksi.
Tetapi, dapat dipastikan jika bayi baru lahir memiliki jam tidur yang lebih lama.
Bayi baru lahir umumnya akan menghabiskan waktu 16-18 jam untuk tertidur.
Waktu tidur yang lama, membuat bayi memiliki posisi tidur dengan berbagai posisi.
Tanpa disadari, bayi mungkin tertidur dalam posisi yang berubah-ubah tiap jamnya.
Jika terjadi seperti ini, Moms mungkin khawatir posisi tidurnya ini bisa mencelakakan dirinya.
Apalagi, posisi tidur bisa memengaruhi kondisi kesehatannya kelak.
Jika salah dalam mengatur posisi tidur, dikhawatirkan bayi bisa berisiko terkena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Maka dari itu, sebenarnya posisi tidur seperti apa yang aman untuk bayi?
Baca Juga: Mengenal Pola Tidur Bayi, Psikolog Anak Tegaskan Wajar Jika Bayi Baru Lahir Keseringan Tidur
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim Nakita telah mewawancarai secara eksklusif dr. Santi Sp. A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit PMI Bogor, pada Selasa (7/6/2022).
Dalam pemaparannya, dr. Santi mengatakan, posisi tidur bayi yang aman bisa disesuaikan dengan kenyamanan bayi.
Pastikan Si Kecil tidur dalam posisi yang dirasa nyaman untuknya.
Orangtua tidak diperbolehkan untuk memaksa posisi tidur tentu pada bayi yang baru lahir.
"Posisi tidur posisi yang nyaman, kadang orangtua memaksa bayi untuk diluruskan, kepalanya dipakai bantal bolong sehingga dia tidak bisa tolah-toleh. Padahal, mungkin buat dia lebih nyaman tidur miring misalkan, tetapi memang mesti diperhatikan pada bayi baru lahir sampai sekitar umur dua bulan mereka belum bisa mengontrol atau mengangkat kepalanya dengan baik," terang dr. Santi.
dr. Santi mengimbau untuk bayi yang baru lahir sampai sekitar usia 2 bulan tidak disarankan untuk tidur dengan posisi tengkurap.
Posisi seperti ini bisa saja mengganggu saluran pernapasan bayi, terlebih jika ketika tidur ada benda-benda seperti guling atau selimut yang bisa membahayakan bayi jika terkena area mulut atau hidung.
"Jadi, jangan ditidurkan tengkurap, karena dikhawatirkan dia akan terbengkak.
Selain itu perhatikan juga, apapun posisi tidurnya, area mulut dan area hidung tidak boleh ada benda-benda yang menghalangi," sambungnya.
Baca Juga: Bayi Tidur Terus dan Bangun Hanya untuk Menyusu Apakah Normal? Ini Kata Dokter
Moms bisa menidurkan bayi dengan posisi telentang.
Sampai usianya menginjak satu tahun, sebaiknya pertahankan posisi tidur seperti ini.
Moms juga sebaiknya tidak menidurkan bayi di kasur yang terlalu empuk.
Ini dilakukan karena kasur seperti ini mampu mengubah pola tidur bayi.
Hindari juga pemakaian selimut pada bayi.
Si Kecil cenderung bergerak mencari kenyamanan untuk tidur, jika dipakaikan selimut, bisa saja selimut ini menutupi area pernapasannya.
Jika tetap ingin menggunakan selimut, pastikan hanya sampai bagian dada bayi dengan tangan yang terbuka agar tidak menggeser selimut ke mulut, hidung, atau kepala.
Agar bayi tetap hangat dan terasa nyaman, Moms bisa juga membedong bayi.
Bayi di bawah usia 3 bulan masih bisa dibedong, tetapi jangan terlalu ketat.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR