Nakita.id – Memasuki usia di atas satu tahun, banyak anak mulai memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan atau picky eating. Biasanya, makanan yang dihindari si kecil adalah sayur dan buah tertentu.
Ketika si kecil mulai menjadi picky eaters, Moms pun menjadi panik. Pasalnya, Moms harus menghadapi drama setiap kali memberi si kecil makan. Moms perlu pintar-pintar mencari cara agar si kecil tetap doyan makan. Kemudian, Moms juga dibuat khawatir soal kecukupan gizi si kecil.
Meski demikian, menurut dokter spesialis anak, dr Matheus Tatang Puspanjono, picky eating merupakan fase yang normal dimiliki anak pada masa pertumbuhan dan tidak akan berlangsung lama.
“Biasanya, orangtua dihadapkan dengan anak yang picky eater saat usia si kecil 1-3 tahun,” kata dr Tatang seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/9/2021).
Lebih lanjut, dr Tatang menjelaskan, terdapat empat kategori picky eaters.
Pertama, sensory-dependent eaters, yaitu tidak menyentuh makanan yang teksturnya tidak disukai atau yang biasa dimakan. Anak dengan tipe kebiasaan picky eating ini juga tidak mau mengonsumsi makanan yang baunya terlalu tajam atau aneh.
Kedua, preferential eaters, yaitu anak tidak ingin makan saat orang tua menyajikan jenis makanan baru dalam menu kesukaannya.
Ketiga, general perfectionists. Anak yang general perfectionists hanya mau makan jika tampilan makanan di piringnya sempurna. Misalnya, susunan makanan tidak berantakan, tidak diaduk, atau tidak disentuh dengan tangan.
Keempat, behavioral responders. Anak dengan tipe kebiasaan picky eating ini biasanya ingin letak nasi di piringnya ada di tengah, sayur dipisah, atau hanya ingin makan telur bagian kuningnya saja.
Selain kondisi tersebut, faktor gangguan pencernaan serta alergi makanan juga ikut memengaruhi perilaku picky eating pada anak. Untuk menghadapi anak yang picky eater, menurut dr Tatang, Moms sebaiknya tidak memarahi, mengancam, atau membujuk si kecil ketika ia tidak mau makan atau menghabiskan makanan tertentu.
Solusinya, dr Tatang menyarankan agar Moms berkreasi dengan makanan yang dihidangkan. Berikut tipsnya.
1. Mengurangi camilan di antara jam makan
Porsi camilan akan memengaruhi keinginan makan si kecil yang memiliki kebiasaan picky eating. Alih-alih memberikan banyak camilan, Moms bisa mencoba untuk mengurangi porsi makanan, termasuk pemberian susu. Dengan demikian, nafsu makan anak tetap terjaga.
2. Mengajak si kecil memilih makanan
Melibatkan si kecil untuk memilih jenis makanan yang ingin dikonsumsi bisa dilakukan dengan mengajak si kecil berbelanja atau memilih makanan yang ada di kulkas.
Beri dia kesempatan untuk menyentuh dan merasakan tekstur dari sayuran atau buah. Cara ini bertujuan untuk memancing rasa penasaran anak sehingga ia tertarik untuk mencoba jenis makanan baru di menunya.
3. Mempercantik tampilan makanan
Banyak anak batita yang mengenal makanan kesukaan melalui indra penglihatan. Oleh sebab itu, Moms bisa membuat tampilan makanan di piringnya semenarik mungkin, sehingga ia tertarik untuk mengonsumsi makanan tersebut.
4. Membiarkan anak makan sendiri
Cara lain yang bisa Moms lakukan adalah dengan membiarkan si kecil makan sendiri. Hal ini bertujuan agar si kecil bisa bereksplorasi dengan makanannya, serta mengasah kemandirian dan kemampuan motoriknya.
Selain empat tips di atas, dr Tatang juga merekomendasikan Moms untuk menjalin interaksi yang positif dengan anak. Interaksi yang positif dapat membangun kepercayaan anak pada Moms sehingga membantu anak membentuk perilaku yang baik.
“Hubungan keluarga yang baik, yaitu minim konflik, eratnya hubungan antar anggota keluarga, dan membiarkan anaknya menjadi mandiri, menjadi cara yang lebih efektif dalam menangani permasalahan makan daripada dengan memberikan makanan kesukaan sebagai hadiah,” ujarnya.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR