Jenis KB suntik sendiri ada 3 yakni 1 bulan sekali, 2 bulan sekali, hingga 3 bulan sekali.
Menurut Kepala BKKBN sekaligus Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), KB suntik sendiri ada yang mengandung satu hormon dan 2 hormon atau kombinasi.
"Suntik kan ada beberapa jenis ada yang hanya mengandung satu hormone progesterone, biasanya ini akan digunakan tiga bulan sekali ini efeknya tidak menstruasi," ungkap dr. Hasto dalam wawancara bersama Nakita, Senin (6/6/2022).
Nah, untuk ibu menyusui lebih baik menghindari KB suntik dua hormon.
Karena jika memggunaka dua hormon tersebut bisa membuat air susu tak keluar.
"Kalau suntikan yang digunakan mengandung dua hormon estrogen dan progesterone maka efeknya air susu tidak akan keluar sehingga orang yang menyusui jangan pakai suntikan yang kombinasi," sambung dr. Hasto.
dr. Hasto menyarankan, supaya Moms menggukana KB suntik yang satu hormon saja.
Baca Juga: Jangan Panik Dulu, Ini 5 Cara Mengeluarkan Dahak Pada Bayi yang Bisa Moms Lakukan
"Tapi pakai yang single atau progesteron only," ucap dr. Hasto.
Selain bisa bikim air susu mampat, efek samping dari KB suntik kombinasi adalah berat badan naik, atau timbul berbagai flek di wajah.
Tapi efek samping ini tidak dirasakan semua orang Moms.
Efek samping bisa dialami orang-orang tertentu saja sesuai dengan kondisinya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR