Nakita.id – Agar Moms tak kaget, berikut manfaat KB suntik dan juga efek sampingnya menurut BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional).
Suntik merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Manfaat dari KB suntik bukan hanya cegah kehamilan lo Moms.
Ada banyak manfaat KB suntik yang bisa Moms dapatkan jika penggunaannya sesuai dengan anjuran dokter.
Sebagian besar orang memilih kontrasepsi suntik karena pemasangannya yang sangat mudah dan tidak terlalu menyakitkan.
Berbeda dengan IUD dimana pemasangannya memang terlihat agak mengerikan.
Karena alat IUD akan dimasukan ke dalam rahim Moms melalui vagina.
Selain pemasangannya mudah, KB suntik kini juga sudah banyak jenisnya.
Ada yang 1 bulan, 2 bulan, bahkan 3 bulan sekalipun Moms.
Prinsipnya, KB suntik merupakan KB dengan hormonal. Hormon yang digunakan pada KB suntik ada dua yakni progesterone dan esterogen.
Masing-masing dari hormon tersebut tentu saja memiliki manfaat dan efek samping.
Baca Juga: Pentingnya Memasang Alat Kontrasepsi Bukan Hanya Dapat Cegah Kehamilan, Ini Kata Ahli
Manfaat KB Suntik
Menurut Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) Kepala BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional), ada salah satu jenis KB suntik yang hanya mengandung hormon progesteron.
Nah, ketika menggunakan hormone ini saja efek sampingnya adalah tidak menstruasi.
“Suntik kan ada beberapa jenis ada yang hanya mengandung satu hormone progesteron, biasanya ini akan digunakan tiga bulan sekali ini efeknya tidak menstruasi,” ungkap dr. Hasto pada Nakita, Senin (6/6/2022).
Kebanyakan orang tentu akan merasa keberatan jika tidak rutin menstruasi setiap bulannya.
Namun tidak menstruasi bisa menjadi keuntungan bagi para wanita yang memiliki anemia.
Karena anemia menjadi tidak mudah kambuh apabila Moms tidak menstruasi dan keluar darah.
“Keuntungannya dengan suntik ini ya jaraknya bisa 3 bulan jadi tidak ribet bolak-balik, tidak menstruasi jadi orang bisa sukses dalam ibadahnya, kemudian kalau dia anemia kan HB nya rendah kemudian menggunakan KB suntik maka anemianya bisa sedikit teratasi karena tidak menstruasi atau keluar darah,” sambung dr. Hasto.
Baca Juga: KB Alami Apakah Bisa Hamil? Begini Penjelasan Dari Dokter Moms
Manfaat KB Suntik 1 Bulan
Sedangkan untuk KB suntik 1 bulan adalah menggunakan kombinasi hormon.
Keuntungan dari KB suntik satu bulan ini adalah siklus menstruasi akan berjalan lancar.
Sehingga Moms pun tidak akan merasa berbagai keluhan akibat tidak menstruasi.
“Isinya kombinasi estrogen dan progesteron. Keuntungannya, siklus mentruasinya akan berjalan biasa karena kan banyak perempuan yang tidak menstruasi justru merasa tak enak, sakit badan dan sebagainya,” kata dr. Hasto.
Keuntungan lainnya adalah, hormon kombinasi cenederung lebih bisa menyesuaikan kondisi tubuh.
Nah untuk menentukan apakah Moms lebih cocok menggunakan KB suntik yang hormon kombinasi atau satu hormon saja maka konsultasikan kepada dokter.
Nanti biasanya, dokter akan memberi beberapa pertanyaan sekaligus mengecek kondisi Moms cocoknya menggunakan KB suntik yang mana.
Jadi untuk menentukannya tidak boleh asal-asalan ya Moms dan harus seseuai rekomendasi dokter.
Baca Juga: Supaya Tak Kebobolan, Begini Cara Minum Pil KB yang Benar Moms
Efek Samping KB Suntik
Selain bisa membuat siklus menstruasi tak lancar, KB suntik yang menggunakan dua hormon bisa membuat air susu mampat juga.
Sehingga disarankan, ibu menyusui tidak boleh menggunakan KB suntik yang hormonnya kombinasi.
Ibu menyusui lebih aman menggunaka KB suntik yang satu hormon saja yakni progesteron.
Dengan satu hormon tersebut bisa tetap menjaga produksi ASI Moms dengan baik.
Efek samping lain yang mungkin bisa Moms alami ketika menggunakan KB suntik dengan hormon kombinasi adalah berat badan yang naik secara signifikan.
Kemudian ada juga yang wajahnya justru timbul flek atau bercak-bercak.
Tapi efek samping ini tidak selalu dialami setiap orang semua tergantung dari kondisi tubuh masing-masing.
Itu dia Moms manfaat dari KB suntik, meski ada efek sampingnya tetap saja alat kontrasepsi ini aman dan juga efektif.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR