Nakita.id - Setiap orang yang lahir memang sering kali mirip dengan ayah atau ibunya.
Hal ini karena gen yang diturunkan dari kedua orangtua kita secara merata.
Secara genetik, umumnya terbagi menjadi 50% gen ayah dan 50% gen ibu.
Namun, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa, pembagian tersebut mungkin tak sepenuhnya akurat.
Melansir dari Bright Side, ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa kondisi fisik seseorang lebih mirip dengan ayahnya ketimbang ibunya.
Pada dasarnya, masing-masing dari kita mewarisi setengah gen dari ayah kita dan setengahnya lagi dari ibu.
Orang biasanya memiliki 22 pasangan kromosom non-seks dan 2 kromosom seks.
Kromosom dalam pasangan hanyalah salinan satu sama lain, satu diterima dari ayah dan yang lain dari ibu.
Namun, 2 kromosom terakhir menentukan jenis kelamin bayi.
Sehingga, ayah bertanggung jawab untuk mewariskan gen yang membuat anak secara biologis berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Selain itu, penampilan kita tergantung pada gen mana dari orang tua kita yang dominan dan yang resesif.
Gen dominan lebih kuat dan gen yang resesif lebih lemah.
Misalnya, gen mata cokelat dominan dan gen mata biru atau hijau resesif.
Artinya, jika Moms memiliki mata cokelat dan Dads bermata biru, kemungkinan besar Si Kecil akan bermata cokelat karena gen ibu lebih kuat.
Namun, terlepas dari pengaruh besar ibu pada penampilan anak, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mamalia termasuk manusia juga, menggunakan lebih banyak DNA dari ayah.
Para peneliti menguji hubungan antara ekspresi DNA dan mutasi.
Hasilnya beberapa ratus gen menunjukkan ketidakseimbangan, dan cenderung lebih banyak gen ayah.
Meskipun prosesnya belum diamati pada manusia, para ahli menyebut hasil penelitian tersebut sebagai penemuan luar biasa yang membuka pintu ke area eksplorasi baru dalam genetika manusia.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama dalam Pengasuhan Anak Laki-laki dan Perempuan, Ini yang Harus Dilakukan
Gen seseorang juga berperan besar dalam kondisi kesehatannya.
Dengan gen ayah yang lebih kuat, hal ini membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit yang didapat dari ayah daripada dari ibu.
Jika diwarisi dari ibu, gen tidak akan diekspresikan sebanyak yang diwarisi dari ayah.
Jadi, mutasi buruk yang sama akan memiliki konsekuensi penyakit yang berbeda jika diturunkan dari ibu atau dari ayah.
Oleh karena itu, cobalah mengamati kondisi kesehatan para Dads.
Dengan begitu, kita mungkin dapat memprediksi sendiri kemungkinan penyakit yang dimiliki Si Kecil di masa depan.
Terutama, untuk para Dads yang memiliki penyakit keturunan yang cenderung berat.
Moms bisa melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat untuk anak-anak di rumah.
Tak lupa juga untuk selalu melakukan cek kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya penyakit berbahaya.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Ayah adalah Cinta Pertama Anak Perempuannya, Dads Wajib Tahu!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR