Nakita.id - Dalam rubrik konsultasi nakita, seorang ibu menanyakan anaknya yang belum bisa bicara, "Anak saya Jovan (20 bulan) belum bisa bicara.
Saya agak takut apakah dia termasuk anak yg terlambat bicara?
Dia hanya bisa menunjuk sambil mengucapkan kata-kata yang tak jelas. Dia hanya bisa bilang, “ema, papa, apa, aduh, itu.” Tapi sudah mengerti apa yang kami katakan.
Dia pun termasuk anak yang aktif. Main bola adalah hobinya.
Dia bisa langsung menirukan apa yang kami lakukan.
Kemudian, giginya belum semua tumbuh, baru 8 gigi (empat gigi atas, empat gigi bawah).
Pertanyaan saya, apakah pertumbuhan anak saya normal? Apa yang harus saya lakukan untuk mengajarinya berbicara? Termasuk tipe apakah anak saya? Setiap hari
saya ajak dia bicara. Saya cemas karena pernah membaca artikel mewaspadai jika anak dua tahun belum bisa bicara. Atas jawabannya, saya ucapkan terima kasih.
Lea Gunawan – via e-mail
Jawab:
Benar sekali bahwa kita perlu waspada jika di usia dua tahun anak belum bisa berbicara.
Akan tetapi, mengingat usia Jovan saat ini belum lagi genap 24 bulan, maka masih terlampau dini untuk menganggap Jovan sebagai anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara.
Seperti yang pernah saya kemukakan pada surat-surat terdahulu, adakalanya di usia 24 bulan anak tiba-tiba mampu mengucapkan banyak kata/kalimat.
Hal yang cukup melegakan adalah Jovan bisa memahami apa yang dibicarakan oleh orang lain dan mau memberikan reaksi terhadap ucapan seseorang.
Bu Lea sudah berusaha mengajak Jovan berbicara, itu merupakan hal yang positif asalkan tidak terlalu banyak berbicara mengingat Lea sangat Jovan cepat bisa berbicara.
Kalau ibunya terlalu menggebu-gebu, nanti anak kehilangan kesempatan untuk meniru.
Berbicaralah dengan tempo yang lambat agar Jovan bisa mendengarkan dengan lebih jelas dan meniru kata-kata yang diucapkan oleh Ibu atau pengasuhnya.
Saran saya, amati terus perkembangan kemampuan bicara Jovan, apakah ada kemajuan yang dirasakan.
Apabila di usia 24 bulan ternyata kosakata yang dikuasai Jovan belum juga bertambah, maka sudah saatnya membawa Jovan ke seorang psikolog untuk mengikuti pemeriksaan sehingga berdasarkan hasil evaluasi, dapat dilakukan tindak lanjut.
Sekian dulu Bu Lea, saya berharap dalam waktu dekat Jovan sudah berbicara lebih banyak lagi sehingga Ibu tidak cemas.
Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI. (Play Therapiest dan Psikolog Lembaga Psikologi Terapan Ul)
BERITA POPULER: Benarkah Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Cerai hingga Cuaca 27 September 2024
KOMENTAR