Nakita.id - Apakah ada perawatan rumahan untuk mengatasi preeklampsia saat hamil?
Preeklampsia pada ibu hamil biasanya ditandai oleh meningkatnya tekanan darah, urine mengandung protein, hingga muncul kerusakan pada sistem-sistem organ seperti hati dan ginjal.
Kondisi kehamilan ini biasanya mulai muncul saat usia kehamilan 20 minggu ke atas, Moms.
Jika tidak ditangani segera, preeklampsia tentu dapat berujung pada komplikasi serius yang bisa dialami baik Moms maupun janin.
Untuk itu, jangan sampai Moms melupakan kontrol kehamilan rutin, termasuk pengecekan tensi atau tekanan darah.
Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat yang baik selama kehamilan ya, Moms.
Mungkin Moms tak mau merogoh kocek demi mengobati preeklampsia saat hamil.
Sehingga, lebih memilih mencari perawatan rumahan untuk mengatasinya.
Lantas, adakah perawatan rumahan untuk mengatasi preeklampsia?
Baca Juga: Cara Mengobati Preeklampsia pada Ibu Hamil serta Penanganan yang Tepat
dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter obgyn di Brawijaya Hospital Antasari, telah menjawab pertanyaan yang mungkin Moms tanyakan terkait perawatan rumahan untuk meredakan gejala preeklampsia saat hamil.
"Memang sejauh ini yang menyebabkan preeklampsia adalah proses implantasi atau proses penempelan si ari-ari," terang dr. Dinda saat diwawancarai Nakita pada Jumat lalu (24/6/2022).
Menurut dr. Dinda, tak ada satupun perawatan rumahan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Jadi, sekali kita sudah diagnosis sebagai preeklampsia, memang idealnya dilahirkan," katanya.
"Jadi, perawatan di rumah sakit. Enggak kita pulangkan," ucapnya.
Namun, untuk meredakan gejala preeklampsia, dr. Dinda menyampaikan bahwa ada obat-obatan tertentu yang bisa diberikan.
"Jadi, pengobatannya adalah biasanya diberikan obat anti kejang dan MgSO4," ucap dr. Dinda.
Mengutip Byju's, secara medis, obat MgSO4 (magnesium sulfat) digunakan secara intravena untuk mengontrol kejang pada wanita hamil, Moms.
Selain itu, lanjut dr. Dinda, diberikan obat anti hipertensi agar tensi atau tekanan darah dapat segera diturunkan dan dikontrol selama kehamilan.
"Kemudian, kita biasa berikan juga obat-obatan untuk membantu penyembuhan dari si pembuluh darah tersebut. Seperti, vitamin C dosis tinggi, vitamin-vitamin lain, atau steroid juga kadang menjadi pilihan," kata dr. Dinda.
"Tapi akhirnya, yang penting adalah obat anti kejang, MgSO4, kemudian anti hipertensi. Itu yang utama," lanjutnya menyampaikan.
Di luar itu, dr. Dinda dengan tegas mengatakan bahwa cara mengatasi preeklampsia saat hamil adalah dengan segera melahirkannya.
"Tapi kan permasalahan selanjutnya itu, apakah bayi yang dikandungnya ini sudah siap untuk dilahirkan," katanya.
Menurut dr. Dinda, seorang ibu hamil yang sudah terdeteksi preeklampsia harus dilakukan persiapan untuk bayinya agar bisa dilahirkan.
Mulai dari persiapan kematangan paru bayi, persiapan NICU apabila diperlukan, kemudian dilahirkan seperti biasa.
"Si bayi ini memang harus dilahirkan, karena itu sudah terdeteksi terjadi hambatan sirkulasi," terang dr. Dinda.
"Nutrisi dan makanan itu enggak sampai ke bayinya, ada hambatan, sehingga percuma juga kalau dibesarkan di perut ibunya," lanjutnya.
Baca Juga: Komplikasi-komplikasi Preeklampsia pada Ibu Hamil yang Wajib Moms Waspadai menurut Dokter Obgyn
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR