Nakita.id – Terlalu sering menggendong akan membuat bayi bau tangan mitos atau fakta?
Masih terdapat anggapan dalam masyarakat yang percaya bahwa terlalu sering digendong akan menjadikan mereka ‘bau tangan’.
Istilah ini kemudian semakin luas dikenal untuk menyebut anak yang tidak mau lepas dari gendongan.
Akhirnya, banyak menimbulkan kekawatiran jika anak jadi ingin selalu digendong.
Namun, perlu diluruskan kembali bahwa terlalu sering digendong tidak akan membuat mereka bau tangan.
Faktanya, bayi memang merasa nyaman dan membutuhkan berbagai sentuhan seperti digendong maupun didekap selama masa periode sensorik motoriknya.
Ratih Zulhaqqi, M.Psi Psikolog Klinis Anak, Remaja & Keluarga, juga menyebutkan dari sentuhan yang bayi terima, akan membuat mereka merasa secure dan membantu menambah mielin atau benang-benang di otaknya.
“Jadi, enggak ada istilah bau tangan dan mereka merasakan kenyamanan itu ketika orangtua melakukan sentuhan,” tutur Ratih saat dihubungi oleh Nakita pada Selasa (28/6/2022).
Dengan demikian, anak bau tangan adalah mitos belaka, Moms.
Bayi bau tangan mitos atau fakta karena terlalu sering digendong? Jawabanya adalah mitos.
Ratih menjelaskan, tidak ada istilah terlalu sering digendong. Tetapi, yang ada adalah, berusaha untuk menyeimbangkan dengan tummy time-nya sehingga tidak serta merta sepanjang waktu selalu digendong.
“Bayi juga harus ada tummy time supaya melatih kekuatan tulang punggung, kekuatan leher, kekuatan kepala untuk tegak. Karena, di usia 1 bulan biasanya bayi itu sudah mulai tegak kepalanya ketika ditengkurapkan,” papar Ratih.
Tummy time ini sangat penting untuk merangsang semua sensorik yang ada. Untuk itu, Moms perlu memberikan gendongan sesuai kebutuhan.
Yang harus dipahami adalah, bayi sangat membutuhkan sentuhan, dekapan, gendongan yang membuat mereka nyaman. Lantas, bagaimana jika anak menangis karena ingin selalu digendong?
Menangis merupakan satu-satunya bahasa yang dimiliki oleh bayi untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Ketika mereka menangis, Moms bisa mengajak mereka berkomunikasi untuk membuat mereka lebih tenang.
Setelah itu, memastikan apakah ia memang ingin digendong, atau ingin lapar maupun karena popok mereka basah.
Baca Juga: Keseringan Menggendong Si Kecil Banyak Dipercaya Bikin Anak Jadi 'Bau Tangan', Benarkah?
Bayi bau tangan mitos atau fakta karena terlalu sering digendong adalah mitos.
Kendati demikian, tidak salahnya kalau mereka memang ingin digendong.
“Enggak ada salahnya juga kalau ternyata dia memang pengin digendong. Jadi, sebisa mungkin sebelum kita menggendong atau mendatangi bayi itu jangan datang dengan panik,” terang Ratih.
“Tapi, kemudian dengan wajahnya yang dengan cukup tenang dan ajak dia berkomunikasi,” lanjutnya.
Ketika berbicara mengenai anak bau tangan, kemudian timbul kekhawatiran anak akan manja. Tetapi, Ratih menegaskan bahwa terlalu sering digendong tidak ada kaitannya dengan hal tersebut.
“Tapi, memang kalau misalnya kita hanya menggendong tanpa memberikan stimulasi untuk dia berjalan, merangkak, itu sudah pasti memengaruhi tumbuh kembang,” kata Ratih.
Ia menyarankan untuk melakukan semuanya sesuai dengan porsinya.
Karena, jika bayi terus menerus digendong, ia tidak akan memiliki banyak waktu untuk tummy time supaya menstimulasi aspek perkembangan seperti merangkak, memanjat, dan lain sebagainya.
“Dan, gendong itu tidak ada kaitannya sama manja, tapi mungkin karena kita tidak memberikan variasi lain selain menggendong. Akhirnya anak hanya tahu gendong itulah yang paling membuat mereka nyaman,” demikian paparnya.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR