Strict parents biasanya menerapkan batasan yang keras untuk mengontrol tetapi tidak membantu anak belajar mengatur diri sendiri.
Sebaliknya, batasan yang diciptakan justru memicu penolakan untuk bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.
Anak jadi kehilangan kesempatan untuk mendisplinkan diri karena selalu menolak batasan yang tidak empatik.
Anak bisa menjadi pemberontak
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan yang ketat cenderung lebih marah dan memberontak saat remaja dan dewasa muda.
Setiap anak mungkin dibesarkan dengan tingkat keketatan tertentu, sebagian lagi sampai berada di tingkatan yang tinggi.
Kadang-kadang ini memunculkan kemarahan dan kebencian atau berekasi berlebihan ketika seseorang mencoba memberi apa yang harus dilakukan. Akhirnya muncul dalam pemberontakan terhadap batasan yang diterapkan.
Baca Juga: Dampaknya Luar Biasa, Begini Cara Supaya Tidak Membandingkan Anak Sendiri dengan Anak Orang Lain
Strict parents artinya dapat membuat anak cenderung marah dan depresi
Pengasuhan yang otoriter menjelaskan kepada anak-anak bahwa sebagian dari diri mereka tidak dapat diterima.
Dan orang tua tidak ada di sana untuk membantu mereka belajar mengatasi dan mengelola perasaan sulit yang mendorong mereka untuk bertindak.
Mereka dibiarkan kesepian, mencoba memilah sendiri bagaimana mengatasi penerimaan diri mereka yang rendah.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR