Nakita.id - Apa saja yang menjadi perbedaan sunat laser dan sunat biasa? Moms dan Dads wajib tahu sebelum mendaftarkan anak untuk sunat.
Seperti yang kita ketahui, sunat sudah menjadi tradisi yang wajib dilakukan oleh anak laki-laki di Indonesia.
Dengan sunat, anak bisa tetap sehat dan terhindar dari segala macam penyakit, salah di antaranya adalah infeksi saluran kencing.
Tak hanya itu saja, sunat juga dipercaya untuk menghindari terpaparnya virus HPV dan juga penyakit kanker prostat pada anak.
Tapi, memilih teknik sunat penting untuk kenyamanan dan proses kesembuhannya sehingga anak nantinya bisa tetap beraktivitas seperti biasa.
Sampai saat ini, masih banyak Moms dan Dads yang bingung, kira-kira jenis teknik sunat yang mana yang baik untuk anak, salah satunya antara laser dan manual.
Sebelum daftarkan anak untuk sunat, orang tua wajib tahu dulu perbedaan sunat laser dan sunat biasa.
Tentunya, dari alat yang digunakan, antara sunat laser dan sunat biasa tentu sudah berbeda.
Apa yang menjadi pembeda? Untuk sunat laser, biasanya menggunakan alat yang memancarkan cahaya laser.
Cahaya laser ini nantinya yang akan memotong kulup pada penis anak laki-laki.
Biasanya, orang tua yang memilihkan sunat laser ini berharap rasa sakitnya bisa berkurang.
Dengan begitu, anak tidak akan merasa kesakitan pascasunat dalam waktu yang tergolong lama.
Sementara itu, sunat biasa atau sunat manual dilakukan oleh dokter dengan pisau bedan biasa.
Nantinya, setelah dimasukkan obat bius, dokter akan langsung memotong bagian kulup penis anak.
Setelah itu, bagian potongan tersebut akan dijahit dan diberikan perban. Setelah itu anak boleh pulang.
Lalu, adakah perbedaan harga antara sunat biasa dan sunat laser?
Pada dasarnya, baik sunat biasa maupun laser rentang harganaya tidak begitu jauh.
Biasanya antara 600 ribu hingga jutaan. Ada juga yang mencapai Rp 5 juta, tergantung dari usianya.
Perbedaan harga tergantung dari tempat di mana Moms dan Dads memilihkan tempat sunat untuk anak.
Tentunya, di rumah sakit memakan biaya yang lebih banyak daripada di klinik khitan atau praktik mandiri khitan.
Sementara itu, perbedaan lain juga ada pada waktu yang dibutuhkan dalam proses sunat.
Biasanya, laser banyak dipilih orang karena memakan waktu yang sangat sebentar, yaitu hanya 3 hingga 5 menit.
Berbeda dengan sunat manual yang membutuhkan waktu hingga 60 menit.
Tapi, hal ini kembali lagi pada usia pasien yang disunat, untuk anak-anak prasekolah dan sekolah tentu cukup lama.
Beda halnya dengan bayi yang hanya membutuhkan waktu 5 hingga 10 menit saja.
Efek samping sunat
Walaupun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan anak di masa depan, sunat juga memiliki efek samping jika Moms dan Dads tidak membantu anak merawat luka sunatnya dengan benar.
Jika luka sunat tidak dirawat dengan baik, contohnya tidak dijaga kebersihan dan diganti perbannya secara berkala, anak akan mengalami infeksi.
Infeksi sunat menurut beberapa sumber digejalai dengan beberapa hal ini:
- Susah buang air kecil
- Munculnya nanah yang beraroma tak sedap
- Demam
- Kemerahan pada area penis seperti iritasi
- Pendarahan tak berhenti
- Bengkak dan nyeri
Untuk menghindarinya, selain menjaga kebersihan, anak juga wajib mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter setelah sunat.
Banyak orang yang memercayai bahwa kelebihan dari sunat laser adalah menghindari adanya efek samping di atas.
Walaupun begitu, Moms dan Dads juga perlu pintar-pintar memilih praktik sunat laser yang terpercaya.
Sebab, tidak semua sunat laser aman. Mengapa? Melansir dari Kompas, masih banyak praktik sunat laser yang menggunakan alat electrocauter.
Padahal menurut dokter, alat ini memotong kulup penis anak dengan tidak presisi.
Akibatnya, bisa mengalami beberapa masalah pada fungsi penis, bahkan hingga gangguan syaraf.
Alat laser yang benar adalah yang menggunakan gelombang mikro.
Cek di klinik, praktik mandiri, atau rumah sakit terdekat, sudahkah menggunakan alat tersebut?
Dengan begitu, Moms bisa dengan aman mendaftarkan sunat anak yang menggunakan teknik laser.
Itulah tadi perbedaan sunat laser dan sunat biasa. Dari alat hingga waktu yang dibutuhkan berbeda.
Baca Juga: Sunat Bayi Perempuan Menurut Kesehatan, Tindakan Berisiko dengan Konsekuensi Serius yang Ditimbulkan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas,Kid's Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR