Sehingga, asupan anak menjadi kurang, anak tidak berhasil mencapai berat badan ideal berdasarkan usia dan tinggi badannya.
Moms sudah seharusnya memahami jika kondisi anak dengan gangguan berat badan ini perlu segera diintervensi.
Umumnya, para dokter anak akan menyarankan jenis makanan cair bernutrisi agar anak dapat segera mengejar ketertinggalan berat badannya.
Sayangnya, tidak semua anak-anak terlebih yang semula melewati periode ASI eksklusif mudah menerima makanan cair.
Kondisi ini terjadi karena beberapa hal, antara lain proses pengenalan makanan yang keliru, anak terlalu terbiasa dengan ASI/menyusui, dan proses adaptasi terhadap makanan butuh waktu dan bersifat individual.
Dampak dari kondisi penolakan anak adalah pencapaian target berat badan dan tingginya tidak optimal, cenderung tetap atau turun.
Kondisi ini membunyikan alarm proses tumbuh kembang anak mengalami gangguan.
Baca Juga: Ingin Tubuh Anak Lebih Gemuk dan Berisi? Begini Cara Sehat Menambah Berat Badan Anak yang Ideal
Situasi ini kerap ditemui para dokter anak di kamar praktek, sehingga merasa perlu mencari solusi untuk mencegah perburukan dialami pasien-pasiennya.
Grofato kemudian menjadi salah satu solusinya.
Sejak digagas di masa pandemi, pada akhir 2020, Grofato (Grow Fast Gelato) telah menebar manfaat membantu anak berusia di atas 1 tahun yang mengalami gangguan pertambahan berat badan dalam sebaran yang terbatas, pada pasien anak di RSIA Bunda, Jakarta saja.
Kondisi ini didasari penggunaan Grofato harus diatur dengan resep dokter untuk mendapatkan frekuensi dan volume yang tepat bagi setiap anak.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR