Mitos vs fakta kehamilan: preeklamsia hanya bisa terjadi pada kehamilan pertama
dr. Joe menyebut bahwa anggapan tersebut adalah suatu mitos.
“Memang kehamilan pertama kali itu nulliparity dalam istilah kedokteran,” ungkapnya saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita pada Jumat lalu (15/7/2022).
“Itu merupakan risiko (sedang) dalam terjadinya preeklamsia. Tetapi, faktor risiko lainnya untuk terjadinya suatu preeklamsia adalah riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, jadi preeklamsia tidak hanya terjadi pada kehamilan pertama,” katanya menegaskan.
Mitos vs fakta kehamilan: preeklamsia hanya bisa terjadi Moms yang obesitas
“Ini juga mitos, tidak semua ibu hamil dengan obesitas pasti terkena preeklamsia,” kata dr. Joe.
“Ini hanya risk factor (faktor risiko) bahwa orang hamil dengan obesitas itu lebih cenderung untuk terjadi preeklamsia di trimester ketiga kehamilan. Tapi, enggak berarti semua ibu hamil pasti akan terkena preeklamsia,” terangnya.
Mitos vs fakta kehamilan: preeklamsia hanya bisa dicegah dengan bedrest
dr. Joe mengatakan dengan tegas bahwa anggapan tersebut adalah sebuah mitos, karena mencegah preeklamsia sendiri sangatlah tidak mudah dan tidak hanya dengan bedrest.
“Melainkan, pasien yang memiliki faktor risiko di screening dengan baik di trimester satu. (Harus) diberikan aspirin sebelum usia kehamilan 16 minggu, suplementasi kalsium, memodifikasi faktor risiko yang dapat diubah seperti menurunkan berat badan sebelum merencanakan kehamilan dan hamil di bawah usia 35 tahun,” ungkapnya.
Mitos vs fakta kehamilan: preeklamsia hanya bisa dicegah dengan penerapan pola makan sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR