Dari saat itu, Kasanah sama sekali tidak pernah melihat wajah anaknya, termasuk saat suami atau ayah dari Suparjo meninggal dunia, TKI tersebut juga tidak pulang ke rumah.
Kasanah terus memeluk peti jenazah anaknya yang baru tiba tersebut, air matanya pun terus mengucur deras.
Wanita paruh baya itu baru bisa ditenangkan setelah anggota keluarga yang lain membujuknya agar tetap tegar.
Setelah disalatkan di rumah duka, Kasanah juga turut mengantar peti jenazah anaknya sampai ke luar rumah saat ditandu hendak dibawa ke tempat pemakaman umum.
"Terpukul sekali, habis saya belum pernah ketemu anak saya lagi sejak pergi ke Malaysia," ujar dia.
Dengan wajah sedih ia terus tak kuasa memeluk peti jenazah putra kesayangannya.
Ternyata ini bukan kisah tragis Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terjadi pertama kalinya.
Nasib pilu dialami Sutinih (42), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu di Erbil, Irak.
Warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat itu tertahan tidak boleh pulang oleh majikannya selama 14 tahun lamanya.
Selain itu, gaji Sutinih selama 4 tahun diketahui juga belum dibayarkan oleh majikan.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul "Ibu Suparjo Menangis Peluk Peti Jenazah Anaknya yang Wafat di Malaysia, Sudah 14 Tahun Tak Pulang"
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Hanifa Qurrota A'yun |
Editor | : | Rachel Anastasia |