Nakita.id - Kenapa bayi sering gumoh? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, Moms
Pertanyaan kenapa bayi sering gumoh sendiri memang selalu membuat para orang tua penasaran akan jawabannya.
Khususnya bagi para orang tua yang baru pertama kali memiliki bayi.
Terkadang orang tua juga dibuat khawatir saat pertama kali melihat bayi yang pertama kali gumoh.
Kondisi bayi yang sering gumoh sebenarnya tak perlu dikhawatirkan, Moms
Sebab kondisi tersebut memang sering dialami para bayi usai diberi ASI atau makanan.
Dalam wawanara eksklusif yang dilakukan tim Nakita bersama Dr.dr.Ina Rosalina SpAK.MKes.MHKes pada Jumat (15/07), disebutkan kondisi bayi yang sering gumoh sebenarnya adalah hal wajar, Moms.
"Hal itu wajar. Gumoh ini biasanya terjadi setelah bayi minum, biasanya nanti si bayi akan ada suka meleleh sedikit di mulut tanpa sengaja. Jadi sebenarnya kondisi ini tak perlu dikhawatirkan," ungkap dr. Ina Rosalina.
Lalu, kira-kira apa ya yang membuat bayi sering gumoh setelah makan?
Disebutkan dr. Ina , kondisi gumoh pada bayi bisa terjadi akibat keluarnya reflak dari lambung ke mulut.
"Jadi reflak itu ada yang keluar isi lambung ke mulut. Ada yang keluar, kemudian ditelan lagi oleh bayi. Biasanya kondisi itu bisa disertai dengan muntah," paparnya.
Tak hanya itu saja, rupanya memberikan jumlah ASI yang banyak juga bisa membuat Si Kecil mengalami gumoh.
Namun, Moms tak perlu khawatir ya akan kondisi tersebut.
Selama kondisi Si Kecil masih tenang dan sehat, maka kondisi gumoh pada bayi tak usah terlalu dipikirkan secara berlebihan.
Sebab kondisi ini sebenarnya bisa hilang sendirinya, sering berjalannya waktu.
dr. Ina juga menyebutkan, kondisi gumoh pada bayi sama sekali tidak mempengaruhi berat badan Si Kecil, ya, Moms.
Sebab kondisi gumoh pada bayi tidak menjadi penanda adanya gangguan masalah pencernaan pada Si Kecil.
Lalu, dari usia berapa hingga berapa ya kondisi gumoh dialami oleh Si Kecil?
Baca Juga: Sering Bikin Para Orangtua Ketar-ketir, Ternyata Hal Ini yang Jadi Penyebab Anak Sering Gumoh
"Gumoh itu terjadi pada usia 4 bulan. Tapi setelah lewat usia 6 bulan masih harus diperiksakan apalagi kalau sering batuk atau sesak nafas itu harus diperiksakan lebih lanjut ke dokter anak," jelas dr. Ina lagi.
Apabila hingga Si Kecil berusia 6 bulan, kondisi gumoh tersebut tak juga menghilang dan juga disertai dengan kondisi Si Kecil yang sering sakit atau batuk, maka Moms harus waspada dan segera memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter.
Agar Si Kecil tak terlalu sering gumoh, dr. Ina Rosalina mengingatkan Moms beberapa hal penting ini.
"Posisi minum bayi itu harus diperhatikan. Kalau Si Kecil minum ASI langsung dari puting, maka pelekatnya harus baik," tuturnya.
"Sebenarnya asalkan jangan ada gejala-gejala lain, kondisi gumoh pada bayi itu nanti juga akan baik sendiri," lanjut dr. Ina Rosalina.
dr. Ina Rosalina juga mengingatkan, saat proses menyusui usahakan jangan sampai ada udara yang masuk.
Sebab bila itu terjadi, maka akan membuat perut Si Kecil kembung hingga akhirnya akan membuatnya mengalami gumoh akibat terlalu banyak udara yang masuk.
Dikatakan dr. Ina Rosalina, Moms juga harus ingat agar tak langsung meniduri Si Kecil setelah memberikannya susu.
"Cari juga tempat yang tenang saat menyusui. Lalu misalnya gumoh bayinya banyak, posisi bayi setelah minum itu tidak boleh langsung ditiduri," tukas dr. Ina Rosalina.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR