Nakita.id - Mengasuh anak memasuki usia remaja memang penuh tantangan.
Orangtua harus memberikan arahan agar anak bisa tumbuh menjadi generasi yang positif.
Peralihan usia ini membuat anak remaja mengalami banyak perubahan.
Terutama dalam menangani rasa emosional akan hal yang mereka rasakan.
Anak remaja cenderung memiliki emosi yang begitu sensitif.
Tak jarang mereka pun bisa saja bertengkar dengan anggota keluarga lainnya.
Apalagi jika anak remaja ini merasa dirinya tidak diberikan rasa kasih sayang yang sama seperti dengan sang adik.
Ketidakseimbangan perhatian kerap melukai anak remaja yang menyebabkan mereka terasa diasingkan dalam keluarga sendiri.
Jika ini terjadi tentu saja akan menyebabkan perdebatan di dalam keluarga.
Pertengkaran anak memasuki usia remaja dengan sang adik kemungkinan besar terjadi.
Hal ini karena di masa remaja inilah perkembangan emosinya tengah bergejolak.
Pada fase ini juga mungkin anak remaja sulit untuk bisa diajak berkomunikasi untuk menceritakan masalah yang terjadi.
Mungkin bisa dipengaruhi dari masalah pubertas yang dialaminya ini dengan kondisi suasana di rumah.
Evryanti C. Putri, M.Psi., Psikolog di TigaGenerasi@Brawijaya Clinic Kemang mengatakan kepada tim Nakita pada Jumat (15/7/2022) ia mengungkapkan apabila anak remaja bertengkar dengan sang adik orangtua tidak perlu melakukan pembelaan.
Namun sebaiknya orangtua bisa mempertanyakan kepada keduanya hal apa yang melatarbelakangi keduanya bertengkar, Moms mungkin bisa sekadar bertanya atau mendengarkan penyebab mereka bertengkar, biasakan untuk mendengarkan dari dua sudut pandang yang berbeda agar anak merasa di dengar.
"Kita perlu tahu dulu apa yang terjadi dari pertengkaran tersebut. Kita bisa lihat dari dua sisi baik adik maupun kakak. Jadi jangan membela satu karena nanti takutnya yang satu juga merasa kok aku gak dibela padahal bisa juga ia merasa benar," ucap Evryanti.
Jika anak mengalami masalah sebaiknya diskusikan cara penyelesaiannya seperti apa.
Hindari menyalahkan keduanya terhadap apa yang telah mereka ceritakan.
Dengan cara seperti ini baik anak remaja atau saudara kandungnya ini mau bercerita secara terbuka.
Moms dan Dads juga bisa mengajak mereka untuk bermediasi.
"Kita lihat lebih dalam lagi, sebisa mungkin kita malah memediasi pertengkaran adik dan kaka ini untuk mereka bisa menemukan solusi agar hubungannya lebih baik lagi," terang Evryanti.
Ketika anak remaja mereka tentu sudah paham bagaimana cara mengatasi permasalahan yang mereka alami.
Jika hal itu privasi sebaiknya orangtua tidak ikut mencampuri.
Namun tetap berikan arahan agar mereka tahu cara menyelesaikan masalah yang benar seperti apa.
"Bahkan terkadang jika anaknya sudah remaja kita biarkan saja supaya mereka bisa menyelesaikan masalahnya sendiri," sambungnya.
Mengasuh anak memasuki usia remaja memang susah-susah gampang.
Saat remaja Moms mungkin merasa kesulitan untuk bisa mengontrol emosi anak.
Ketimbang sibuk memikirkan jalan keluarnya, ada baiknya Moms memberikan pengertian akan perubahan emosionalnya.
Untuk menghindari terjadinya pertengkaran antara saudara kandung cobalah untuk memberikan kesepakatan bersama.
Moms bisa tanyakan kepada sang kakak hal apa saja yang bisa membuatnya marah atau kecewa.
Berikan juga pemahaman bahwa ada beberapa hal yang sebaiknya tidak harus dilakukan.
Jadi jangan melarang atau memarahi anak jika sekiranya adik dan kakak ini bertengkar.
Tetapi perlakukan mereka sesuai dengan semestinya agar anakbisa memilah mana sikap yang sebaiknya dilakukan dan mana yang tidak.
Sehingga pertikaian anak remaja dengan saudara kandungnya bisa teratasi tanpa menghakimi atau mencari kesalahan pada anak.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR