Mereka merasa tak percaya akan hal yang orangtua lakukan nantinya.
Dibanding menyalahkan Moms bisa tanyakan bagaimana perasaan mereka.
Cari jalan penyelesaian bersama-sama jik anak memiliki banyak masalah.
"Kita jadi pendengar yang baik, kita dengerin apa yang diceritakan oleh anak kita jangan langsung ngejudge, karena kalau langsung ngejudge akan berefek negatif pada anak dan dia gamau cerita lagi ke kita," ungkap Evryanti.
Orangtua kerap menggap urusan anak, itu jadi urusannya juga.
Tetapi ketika anak memasuki usia remaja semua ini sudah tidak berlaku.
Moms perlu menyadari bahwa anak juga memiliki privasi yang harus dihormati.
Seiring bertambahnya usia, orangtua harus sadar privasi yang dimiliki anak harus dijaga.
Ketika anak sedang merasa sedih jangan paksa mereka untuk langsung bercerita.
Moms perlu menunggu selama beberapa agar ia siap untuk menceritakan semuanya.
Dengan rasa empati yang diberikan, anak sadar bahwa masih ada keluarga yang memahami sikap dan perasaan yang dialami oleh dirinya.
"Kita berempati dengan pengalaman yang dirasakan oleh anakkita, sehingga anak merasa orangtua memahami perasaan mereka,"pungkas Evryanti.
Doronglah anak untuk terus maju dan memberikan banyak waktu bersama agar bisa membangun komunikasi positif antara orangtua dan anak remaja.
Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Tahu, Berikut Manfaat Terapi Growth Hormon Pada Anak dan Remaja
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR