Nakita.id - Para orangtua tentu merasa risau ketika anak susah makan.
Saat anak susah makan, maka akan sulit memberikan asupan bernutrisi ke anak.
Bila anak susah makan dibiarkan berlarut-larut, maka bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Tim Nakita telah mewawancarai dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A (K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.
dr. Frieda menjelaskan bila ada beberapa penyebab anak yang sulit makan. Salah satunya adalah trauma makan.
"Jika orangtua memaksa anak untuk makan padahal ia sudah menolak, maka hal ini akan berdampak pada berkurangnya kepercayaan anak terhadap orangtua. Si kecil dapat merasa trauma dan ketakutan terhadap proses makan karena ia merasa makan bukanlah proses yang menyenangkan.
Hal negatif lainnya akibat memaksa si kecil makan adalah terjadinya early satiety sehingga anak makan dengan jumlah lebih sedikit dan menjadi pemilih saat makan.
Paksaan saat makan juga berhubungan dengan eating in the absence of hunger atau overeating (makan yang berlebih) di masa mendatang karena memaksa anak makan dapat merusak kemampuan mereka untuk belajar mengendalikan nafsu makan yang tepat dan juga hilangnya kemampuan mengenali rasa kenyang dan lapar," jelas dr. Frieda.
Anak juga bisa sulit makan lantara bosan dengan variasi makanan yang itu-itu saja.
"Terkadang Si Kecil menolak untuk makan dengan alasan yang begitu sederhana, yakni masih merasa kenyang. Perasaan kenyang ini bisa saja dikarenakan anak terlalu banyak minum susu atau mengonsumsi camilan di dekat waktu makan," jelas dr. Frieda.
Penyebab anak sulit makan lainnya cukup bervariasi, di antaranya:
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR