Nakita.id – Belakangan ini banyak terjadi kasus kekerasan kepada anak.
Anak kecil yang masih polos menjadi korban oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dan malangnya, seringkali pelaku kekerasan itu dilakukan oleh orang terdekatnya, baik itu dari lingkungan keluarga maupun lingkungan pertemanan.
Terutama pada anak yang mudah bergaul karena dengan siapa pun mau berbaur.
Dengan demikian, ada celah kerawanan anak ini, yaitu ia bisa menjadi korban kejahatan atau gangguan orang lain.
Untuk itu, orangtua harus memperlengkapi dan membekali anak ini lebih banyak aturan dan pengetahuan dibanding anak lainnya.
Juga apa saja yang harus anak lakukan pada situasi-situasi tertentu. Sebab, umumnya anak yang mudah bergaul ini mudah berada di lingkungan baru mana pun.
Selain itu, ada kecenderungan anak mempunyai kepekaan yang rendah karena mudahnya dia diterima di lingkungan mana pun.
Jadi, orangtua perlu meningkatkan kepekaan anak, utamanya yang berkaitan dengan keselamatan diri dengan cara berikut:
1. Ajari anak untuk melapor
Misalnya, jika ada anak lain yang menjahatinya dengan berperilaku kasar seperti memukul, anak harus diajarkan untuk lapor pada orang dewasa yang ada di lingkungannya yang bisa dia percaya.
Di sekolah anak lapor pada gurunya.
Jika anak dikasari di suatu arena bermain maka lapor pada pengasuh atau orangtua yang mendampinginya.
Dorong anak untuk bersikap terbuka pada orangtuanya dan tidak takut sekalipun diancam.
Mungkin orangtua sesekali bisa melakukan role play, dengan mainan boneka, misalnya, sehingga anak bisa bersikap yang seharusnya pada situasi-situasi tertentu.
2. Ajari anak untuk tidak mudah percaya
Ajarkan pula pada anak bahwa ia tidak boleh mudah percaya begitu saja dengan orang dewasa yang baru dikenalnya.
Sekalipun orang tersebut bersikap baik bisa saja mempunyai maksud jahat yang tidak diketahui si anak. “Dek, kalau ada orang yang tidak dikenal dan dia baik sekali menawari es krim dan mengajak kamu jalan, jangan mau ya. Kamu harus bilang sama Mama atau Papa.”
Atau misalnya, “Kalau ada orang yang tidak kamu kenal memegang tubuhmu dengan tidak baik, kamu bisa berteriak atau berlari ke Mbak ya.”
3. Ajari anak untuk menghargai
Hal lain yang penting diajarkan pula yaitu anak harus bisa menghargai orang lain atau teman-temannya.
Karena anak mudah bergaul ini cenderung dalam pergaulan mudah menarik perhatian temannya dan menjadi leader dalam kelompok.
Dengan menghargai orang lain, diharapkan dia tidak memperlakukan orang lain dengan semena-mena.
Dalam mengajari anak tentunya orangtua harus sering memberitahu dan memberi pengertian secara berulang-ulang.
Karena anak usia ini mudah lupa dengan aturan-aturan yang diajarkan. (Ipoel)
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR