Nakita.id - Taukah Moms, ternyata pola makan seseorang berkaitan dengan kondisi psikologisnya.
Ada anak yang susah kalau disuruh makan, sebaliknya ada juga yang kelebihan makan.
Kelebihan makan disebut dengan istilah overfeeding dan biasanya terjadi pada bayi sampai anak-anak.
Overfeeding adalah istilah untuk pemberian makanan atau susu yang berlebihan.
"Jadi, bisa berupa ASI atau makanan pendamping ASI (MPASI) yang pemberiannya melebihi kebutuhan anak.
Hesty Novitasari, M.Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Ruang Tumbuh mengatakan bahwa perilaku makan seseorang ternyata ada kaitannya dengan kondisi psikologisnya.
"Makan ini tidak hanya sekedar kita memasukan sesuatu ke mulut, tetapi ada unsur perilaku disitu," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (12/7/2022).
"Ada suatu aktivitas yakni makan, di mana disitu juga ada unsur intensi atau tujuan makan," lanjutnya.
Nah, kira-kira apa yang menyebabkan kelebihan makan pada anak ya, Moms?
Hesty menjelaskan bahwa, ketika anak makan tidak hanya dipengaruhi rasa lapar pada fisiknya saja.
Kondisi psikologisnya pun ikut berperan dalam memicu keinginannya untuk makan.
"Ada sisi emosi terlibat, misalnya suasana makannya apakah menyenangkan atau tidak," kata Hesty.
"Itu juga memengaruhi bagaimana perilaku makan berkembang pada anak," lanjutnya.
Selain itu, keinginan untuk makan juga dipengaruhi oleh intensi atau tujuan dalam diri seorang anak.
Misalnya makan supaya kenyang, sehat, bertenaga, dan lainnya.
Kemudian anak-anak biasanya punya rasa penasaran yang tinggi, apalagi saat melihat makanan.
"Anak-anak sedang dalam masa perkembangan sensori di mana ada indera pengecap, jadi mereka ingin membedakan rasa setiap makanan," katanya lagi.
Anak yang kelebihan makan juga dipengaruhi oleh perilaku makannya, misalnya ada anak yang perutnya tidak lapar tapi dia ingin makan terus.
"Itu disebutnya binge eating, dia makannya selalu berlebihan," kata Hesty.
"Jadi walaupun dia tidak lapar tapi kalau ada makanan di depan mata selalu ingin dimakan," lanjutnya.
Hesty kemudian menjelaskan ada beberapa penyebab terkait anak yang kelebihan makan.
"Di dalam diri kita ada yang namanya penginderaan introseptif yang bekerja seperti mesin scanner dalam tubuh saat anak merasa lapar atau haus," katanya.
"Terkadang pada beberapa anak tertentu kesulitan dalam memetakan apa yang terjadi dalam tubuhnya," ujarnya lagi.
Hal ini membuat anak tidak menyadari kapan ia lapar dan kenyang.
"Anak sulit mengomunikasikan rasa lapar, tetapi dia hanya merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dalam tubuhnya," kata Hesty.
"Sehingga anak beranggapan dengan makan dia akan merasa lebih nyaman," pungkasnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR