Adapun pemeriksaan sek primer untuk anak remaja.
Tanda-tanda ini meliputi dengan pemeriksaan organ reproduksi.
Bagi remaja laki-laki dilihat dari mimpi basah dan remaja perempuan bisa dilihat dari adanya haid atau menstruasi.
Pemeriksaan kondisi kesehatan anak remaja juga diperlukan untuk melihat apakah fungsi mata dan pendengaran anak remaja baik atau tidak.
"Tanda-tanda seks sekunder, pemeriksaan yang lain seperti mata, pendengaran yang mendukung dari kualitas anak," sambungnya.
Dalam mengasuh anak memasuki usia remaja perubahan fisik juga bisa dilihat dari perubahan kejiwaannya.
Memasuki usia remaja, emosional mereka jauh lebih sensitif.
Anak remaja sangat mudah sekali sedih, cemas, khawatir berlebihan frustasi dan senang dalam satu waktu.
Pemeriksaan kondisi emosional anak menurut dr. Abdullah bisa dilihat melalui serangkaian pemeriksaan psikotest.
Nantinya dokter akan melihat bagaimana cara mereka untuk berinteraksi dengan orang yang ada di sekitarnya.
Kemudian ketika anak dilanda kecemasan yang membuatnya stres, dokter akan melihat bagaimana anak remaja mengatasi perasaan yang kurang menyenangkan ini.
Pasalnya, anak remaja memiliki keingintahuan yang begitu besar, dikhawatirkan perasaan cemas yang mereka miliki ini disalurkan kepada perilaku yang membahayakan dirinya.
"Untuk emosionalnya, bisa melakukan pemeriksaan psikotes dan juga IQ. Kita juga harus menilai bagaimana hubungan anak tersebut dengan teman-temannnya, bagaimana anak tersebut tingkat stresnya dan bagaimana cara dia merespons stres tersebut.
Untuk pemeriksaan kondisi kesehatan anak remaja, orangtua bisa langsung mengkonsultasikannya ke dokter spesialis anak terdekat untuk melihat apakah kondisi kesehatan fisik dan mentalnya masih ada di dalam batas wajar atau tidak.
Setiap dokter anak wajib memeriksakan hal tersebut," pungkas dr. Abdullah.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR