Nakita.id - Kuku rapuh dan pecah-pecah mungkin kerap dianggap sepele.
Mengidentifikasi penyebab yang mendasari kuku rapuh dan pecah-pecah bisa membantu melindungi kuku dari kerusakan dan retak.
Dengan demikian, bisa mencegah kuku rapuh dan pecah-pecah.
Melansir Healthline, dari infeksi hingga efek samping normal dari penuaan, kuku pecah-pecah memiliki banyak penyebab.
Wanita juga lebih mungkin mengalami kuku pecah-pecah daripada pria, menurut American Osteopathic College of Dermatology. Berikut beberapa penyebab umum kuku pecah-pecah.
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, kuku biasanya akan menjadi lebih tipis dan lebih rentan patah.
Sering Terpapar Air
Jika Moms melakukan pekerjaan yang mengharuskan untuk sering terkena air, lebih mungkin berisiko lebih besar mengalami retak kuku.
Manikur dan Penghapusan Cat Kuku yang Sering
Menggunakan penghapus cat kuku berbasis aseton dapat melemahkan kuku dan membuatnya mudah patah.
Infeksi Jamur
Jika Moms memiliki retakan atau luka pada kulit di sekitar kuku, jamur dapat menyerang kulit dan menyebabkan infeksi.
Gejala infeksi kuku jamur meliputi:
- Retak
- Kuku menebal
- Kuku sedikit berubah warna, seperti kuku kuning, putih, atau cokelat
Kuku kaki mungkin lebih rentan terhadap infeksi jamur, karena dapat menciptakan lingkungan yang hangat dan basah saat memakai sepatu.
Kekurangan Gizi
Kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebab kekurangan nutrisi yang paling umum dari kuku pecah-pecah.
Tubuh juga membutuhkan protein dan vitamin B untuk secara efektif membangun kuku yang kuat dan sehat.
Psoriasis
Psoriasis yang mempengaruhi kuku dapat menyebabkan perubahan kuku yang meliputi kuku retak. Gejala lain yang dialami juga termasuk kuku terbelah, hancur, atau dasar kuku terlepas.
Gangguan Tiroid
Tiroid berperan penting menjaga metabolisme serta banyak fungsi untuk menumbuhkan kulit, rambut, dan kuku.
Orang dengan disfungsi tiroid dapat mengalami masalah kuku, termasuk kuku kering, pecah-pecah, dan rapuh.
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR