Nakita.id – Berhubungan intim terlalu sering, apakah aman?
Sudah menjadi rahasia umum kalau berhubungan intim merupakan hal yang penting bagi pasangan suami-istri.
Pasalnya, berhubungan intim dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Selain itu, berhubungan intim juga memiliki banyak manfaat.
Mulai dari menjaga kekebalan tubuh, mengurangi stres, membakar kalori, menurunkan tekanan darah, terlibat lebih muda, hingga panjang umur.
Tak heran jika banyak ahli yang menganjurkan para pasutri untuk rutin berhubungan intim.
Kendati demikian, saat berhubungan intim, ternyata ada hal-hal yang perlu Moms dan Dads perhatikan, yakni, intensitas berhubungan intim.
Ya, keseringan berhubungan intim ternyata dapat menimbulkan beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
Apa saja, ya?
Baca Juga: Cara Cepat Hamil yang Ampuh, Berhubungan Intim di Waktu Ini dan Gak Perlu Terlalu Sering
Melansir dari Insider, sebenanrnya selama Moms dan Dads bahagia serta nyaman, tidak ada yang namanya terlalu banyak berhubungan intim.
"Tidak ada batasan jumlah seks yang bisa dilakukan siapa pun, tetapi ada masalah fisik yang mungkin membuat Anda sedikit tidak nyaman beberapa hari kemudian," Diana Bitner, seorang OB-GYN, mengatakan kepada Women's Health Magazine.
Meskipun Moms dapat melakukan hubungan seks sebanyak yang nyaman dilakukan, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tubuh sudah cukup akan seks.
Tanda pertama yang jelas adalah kekeringan pada vagina.
Jika sesuatu terasa kering di bagian vagina, itu mungkin karena tubuh telah mengalami kontak atau penetrasi yang terlalu lama.
Ketika ini terjadi, air mata mikro kecil di vagina dapat terjadi, yang bisa sangat menyakitkan.
"Air mata vagina bisa terjadi karena terlalu banyak berhubungan seks, terutama jika ada kondisi lain seperti kekeringan vagina akibat pil KB dosis rendah," kata Bitner.
Selain itu, banyak berhubungan seks juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Sherry Ross, seorang OB-GYN dan pakar kesehatan wanita di Santa Monica, California, setuju bahwa semakin banyak seks yang dilakukan dalam waktu singkat, semakin sedikit kelembapan alami yang dapat dihasilkan tubuh.
Baca Juga: Benarkah Keseringan Berhubungan Intim Bisa Akibatkan Miss V Kendur? Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
"Ini biasanya menyebabkan gesekan dan rasa sakit, yang merupakan sinyal tubuh untuk memberi jeda," katanya kepada Majalah Kesehatan Wanita.
Bitner menambahkan bahwa terlalu banyak berhubungan intim juga dapat menyebabkan iritasi, lecet, atau ruam pada kulit luar di sekitar vulva, dan labia bisa membesar hingga membengkak.
Kemungkinan efek samping lain yang tidak menyenangkan dari terlalu banyak berhubungan seks adalah peningkatan risiko infeksi kandung kemih dan vagina. Cairan tubuh dapat merusak tingkat pH alami vagina, membuat lebih rentan terhadap infeksi.
Untuk meminimalisir risiko tersebut, maka Moms harus selalu membersihkan sebelum dan sesudah berhubungan seks untuk membantu menjaga kesehatan vagina.
Menurut Prevention, tanda-tanda umum infeksi meliputi:
- Meningkatnya keinginan untuk buang air kecil, dengan sedikit atau tidak ada yang keluar
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Warna urine yang keruh, merah muda, atau ada darah di dalamnya
- Keluarnya cairan yang tidak biasa, nyeri, dan bau
Baca Juga: Kenapa Kalau Hamil Tidak Bergairah Berhubungan Intim? Ini Penyebabnya Menurut Dokter
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR