Nakita.id - Semakin berkembangnya media sosial saat ini membuat banyak orang banyak pula yang menyalahgunakan.
Seperti unggahan viral yang belakangan membuat geram para Moms.
Pasalnya, media sosial diwarnai kabar soal sosok balita yang dipasangi behel oleh orangtuanya.
Tidak jelas identitas maupun lokasi anak tersebut namun sejumlah foto yang beredar menampilkannya gigi mungilnya dikawat gigi, bak orang dewasa.
Behel yang seharusnya dipakai dengan pertimbangan medis dianggap sebagai aksesoris yang membuat si bocah bertambah lucu.
Mirisnya, anak itu dipasangi behel sebagai konten promosi untuk bisnis orangtuanya, yang diduga menyediakan jasa pemasangan kawat gigi.
Sontak ini langsung menuai ragam kritikan di media sosial, termasuk diunggah di akun edukasi kesehatan gigi dan mulut @korbantukanggigi.
Dampak buruk asal pasang behel untuk balita
Behel alias kawat gigi selama ini dianggap sebagai jalan untuk merapikan gigi meskipun ada yang salah kaprah menganggapnya sebagai tren fashion.
Baca Juga: Siapa Sangka, Memakai Behel Saat Hamil Ternyata Bisa Berisiko Menyebabkan Keguguran
Namun yang pasti, kawat gigi tidak diaplikasikan secara asal-asalan untuk balita yang baru memiliki gigi susu.
Drg Ayuningrum mengatakan mengatakan akan ada banyak dampak buruk yang dirasakan oleh anak.
Gigi susu, yang dimiliki balita, tergolong lebih ringkih karena email yang lebih tipis dan akar yang juga lebih kecil.
"Jadi kemungkinan giginya tambah goyang-goyang dan menipis emailnya berakibat rentan karies," jelasnya kepada Kompas.com, kemarin.
Jika behel tersebut tidak segera dilepas, efek buruknya akan dirasakan pada pertumbuhan gigi pengganti yang benihnya sudah ada di bawah gigi susu.
Ia juga berpendapat, balita tidak perlu menggunakan behel karena belum mampu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya sendiri.
Padahal penggunaan alat bantu tersebut seringkali membuat ada sisa makanan yang nyelip di sela-selanya sehingga memicu radang gusi dan karies.
Apalagi ada indikasi jika behel tersebut dipasang oleh tukang gigi, bukan dokter gigi yang berkompeten.
"Pasang behel di tukang gigi itu kan enggak pake ilmu ya, padahal behel itu ada kode-kodenya untuk gigi atas dan bawah beda, kanan kiri beda, kalau dipasangnya kebalik-balik bisa bikin gigi gerak ke arah yang enggak diinginkan."
Baca Juga: Tak Puas Potong Gigi, Elly Sugigi Akui Sekarang Bisa 'Mingkem' karena Nekat Pasang Behel
"Terlalu kencang narik juga bisa bikin gigi mati," tambah jebolan Universitas Gadjah Mada ini.
Dokter Ayuningrum mengatakan anak dinilai siap menggunakan behel apabila sudah bisa menjaga kebersihan gigi dan mulutnya lebih baik.
Dari segi anatomi gigi, boleh dipasangi kawat gigi asal sudah menutup akar giginya.
"Rata-rata anak belum pada nutup kalo masa tumbuh gigi," ujarnya yang kini berpraktik di Metro, Lampung.
Idealnya sekitar usia 9-10 tahun ketika semua gigi dewasa sudah tumbuh.
Ia menegaskan lagi, gigi yang akarnya belum menutup sempurna tidak boleh dipasangi behel dulu.
"Biasanya ini gigi taring dan premolar atau geraham kecil yg tumbuhnya terakhir-terakhir."
Alih-alih fokus pada estetika, ia berpesan agar orangtua lebih peduli pada kesehatan gigi anak yang mendasar. Misalnya mengobati dan memperbaiki gigi anak yang bolong karena berbagai sebab.
"Intinya ya behel itu alat medis bukan alat buat modis, orang kalo enggak kepepet ya enggak usah dibehel lah..tersiksa kok pake behel itu," ujar wanita yang kini sedang menjalani pendidikan spesialis behel ini.
Baca Juga: Metode Ini Terbukti Mampu Meratakan Gigi, Tak Perlu Pakai Behel Lagi
Artikel ini pernah tayang di Kompas dengan judul Viral Balita Dipasangi Behel, Ini Kata Dokter Gigi soal Bahayanya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR