Nakita.id - Dibutuhkan ayah dan ibu yang mau berperan sama untuk membangun kedekatan dengan Si Kecil.
Sebab tidak sedikit anak balita yang lebih dekat dengan Moms dibandingkan dengan Dads.
Umumnya ini disebabkan karena Moms berperan penting dalam mengurus dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Si Kecil.
Padahal peran Dads juga sangat dibutuhkan lho untuk membangun kedekatan dengan anak.
Umumnya penyebab Dads kurang dekat dengan Si Kecil adalah selain karena inetensitas waktu yang jarang, beberapa faktor berikut juga menjadi “kesalahan” yang dilakukan Dads terhadap Si Kecil sehingga membuat anak jauh dari ayahnya.
Apa saja?
1. Sikap ayah yang terlalu serius
Harvey Karp, M.D. mengatakan, Dads seharusnya tidak bersikap terlalu serius kepada anak, terutama saat sedang berbicara kepada balita.
Upayakan untuk menggunakan suara tertentu saat berbicara dengan balita.
"Anda tidak mau terdengar konyol, jadi saat berbicara dengan balita tetap gunakan suara orang dewasa. Tetapi, anak-anak biasanya akan merespons lebih baik dengan nada suara yang lebih lembut.
Balita lebih tertarik pada nada suara yang berirama seperti sedang bernyanyi. Para ayah sering kali ragu untuk melakukan hal ini, padahal efeknya bisa membuat balita merasa terhibur dan nyaman," papar penulis The Happiest Toddler on the Block ini.
2. Kurang meluangkan waktu
Kesalahan yang sering dilakukan Dads adalah menganggap bahwa anaknya masih terlalu kecil, sehingga melewatkan waktu bersamanya tidak terlalu penting.
Padahal, meski Dads lelah setelah seharian bekerja, cobalah untuk mengajak main sang buah hati walau hanya sebentar.
Psikolog klinis dan penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids, Laura Markham, Ph.D menyarankan para ayah agar selalu mengatakan kepada diri sendiri bahwa ayah hidup untuk saat ini dengan sang buah hati yang telah diberkati oleh Tuhan untuk waktu yang singkat.
Hal itu akan memengaruhi bagaimana sang anak akan berperilaku terhadap ayah.
"Anak akan merasakan kehadiran ayah dan berhenti merengek atau rewel. Kemudian mulai bisa diajak bekerja sama," ujar Markham.
3. Berasumsi bahwa ibu adalah nomor satu bagi anak
Ayah merasa bahwa Moms adalah nomor satu di mata sang balita, sebab balita lebih dominan menghabiskan waktu bersama ibunya.
Padahal, Dads juga memiliki peran bagi sang balita, meskipun tidak bisa meluangkan waktu sebanyak Moms.
Markham menyarankan para ayah agar memainkan sebuah permainan yang bisa membuat sang balita memiliki ikatan dengan ayahnya.
"Setelah tiga malam memainkan permainan tersebut, si kecil akan merasa dekat dengan Anda. Ia tidak akan khawatir jika jauh dari sang ibu, justru ia akan meminta ayah untuk menidurkannya malam ini," ujar Markham.
Itulah 3 'kesalahan' anggapan yang kerap kali membatasi kedekatan antara Dads dengan Si Kecil.
Oleh sebab itu, Dads, manfaatkanlah momen untuk berperan sama dengan Moms membersamai Si Kecil dengan sebaik mungkin agar tak tercipta jarak antara Ayah dan Anak di kemudian hari.
Baca Juga: Yuk Berperan Sama Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak, Berikut Cara yang Bisa Dilakukan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR