2. Kurang meluangkan waktu
Kesalahan yang sering dilakukan Dads adalah menganggap bahwa anaknya masih terlalu kecil, sehingga melewatkan waktu bersamanya tidak terlalu penting.
Padahal, meski Dads lelah setelah seharian bekerja, cobalah untuk mengajak main sang buah hati walau hanya sebentar.
Psikolog klinis dan penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids, Laura Markham, Ph.D menyarankan para ayah agar selalu mengatakan kepada diri sendiri bahwa ayah hidup untuk saat ini dengan sang buah hati yang telah diberkati oleh Tuhan untuk waktu yang singkat.
Hal itu akan memengaruhi bagaimana sang anak akan berperilaku terhadap ayah.
"Anak akan merasakan kehadiran ayah dan berhenti merengek atau rewel. Kemudian mulai bisa diajak bekerja sama," ujar Markham.
3. Berasumsi bahwa ibu adalah nomor satu bagi anak
Ayah merasa bahwa Moms adalah nomor satu di mata sang balita, sebab balita lebih dominan menghabiskan waktu bersama ibunya.
Padahal, Dads juga memiliki peran bagi sang balita, meskipun tidak bisa meluangkan waktu sebanyak Moms.
Markham menyarankan para ayah agar memainkan sebuah permainan yang bisa membuat sang balita memiliki ikatan dengan ayahnya.
"Setelah tiga malam memainkan permainan tersebut, si kecil akan merasa dekat dengan Anda. Ia tidak akan khawatir jika jauh dari sang ibu, justru ia akan meminta ayah untuk menidurkannya malam ini," ujar Markham.
Itulah 3 'kesalahan' anggapan yang kerap kali membatasi kedekatan antara Dads dengan Si Kecil.
Oleh sebab itu, Dads, manfaatkanlah momen untuk berperan sama dengan Moms membersamai Si Kecil dengan sebaik mungkin agar tak tercipta jarak antara Ayah dan Anak di kemudian hari.
Baca Juga: Yuk Berperan Sama Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak, Berikut Cara yang Bisa Dilakukan
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR