Seperti obat-obat lain, penggunaan clomiphene juga menimbulkan efek samping, seperti sakit perut, kembung, hot flashes, mood swing, nyeri payudara, sakit kepala, atau pusing.
Apabila efek ini datang secara terus-menerus atau lebih parah, maka Moms perlu untuk segera memberitahu dokter.
Efek samping lain yang mungkin timbul adalah penglihatan yang kabur, tapi efek samping ini biasanya akan hilang setelah Moms berhenti mengonsumsi obat ini selama beberapa hari.
Namun kebanyakan orang yang menggunakan obat ini tidak mengalami efek samping yang serius.
Sebelum mengonsumsi obat kesuburan untuk wanita ini, penting untuk memberitahukan rekam medis Moms kepada dokter terlebih dahulu.
Seperti misalnya jika Moms memiliki alergi pada sesuatu atau pernah terkena penyakit tertentu.
Mengapa? Sebab reaksi alergi pada obat ini bisa sebabkan ruam, rasa gatal atau pembengkakan pada daerah wajah, lidah atau tenggorokan, pusing berat, hingga masalah dalam pernapasan.
Baca Juga: Berita kesehatan akurat: Tidak atau Kurang Subur? Tenang, Ada Obatnya
Orang yang tidak boleh mengonsumsi obat kesuburan
Pemberian dosis pada obat ini biasanya disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan bagaimana respon Moms terhadap terapi yang sedang dilakukan.
Jangan konsumsi obat ini lebih banyak atau lebih lama ketimbang yang disarankan dokter.
Sebab penggunaan clompihene dalam jangka panjang mampu meningkatkan risiko kanker ovarium.
Sebaiknya, jangan gunakan obat kesuburan untuk wanita ini untuk lebih dari 6 kali siklus. (AA)
Selain itu, pengobatan ini juga tidak disarankan bagi Moms yang pernah mengalami penyakit, seperti kista ovarium, pendarahan vagina yang abnormal, penyakit hati, tumor otak, atau tiroid.
Segera hentikan terapi pengobatan ini ketika Moms sudah berhasil hamil. Sebab clomiphene citrate tidak boleh digunakan selama masa kehamilan.
Baca Juga: Mengatasi Efek Samping Obat Penyubur
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR