2. Periksa tandanya
Sebelum memulai program potty training selama 3 hari, sebaiknya bila sebulan (atau lebih) sebelumnya, periksalah, apakah anak telah menunjukkan tanda-tanda siap untuk potty training.
3. Siapkan beberapa buah potty
Idealnya, setiap ruangan di dalam rumah memiliki satu potty, termasuk satu potty yang diletakkan di kamar mandi.
Dengan menyiapkan potty di setiap ruangan, ketika batita tiba-tiba ingin buang air, maka dapat segera ditunaikan.
Pasalnya, batita belum semuanya memiliki kemampuan mengontrol berkemih dengan baik.
Sehingga dikhawatirkan bila harus ke toilet tiba-tiba, bisa “jebol” di tengah jalan.
Baca Juga: Moms, Latih Si Kecil Agar Pipis Sendiri Dengan Tips Berikut! Bisa Menghemat Pengeluaran
4. Siapkan perlengkapan
Misalnya kain lap, larutan pembersih, ember untuk membersihkan kebocoran dari program potty training bila sewaktu-waktu anak ngompol karena tidak tahan buang air di potty.
Sediakan pula beberapa celana yang longgar, bila anak ingin ganti celana.
5. Pengenalan
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR