Misalnya seperti mengalami perdarahan berat, demam, atau sakit perut selama beberapa jam setiap hari.
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis dengan dokter kandungan.
Untuk mendiagnosis keguguran, dokter akan meminta kita untuk menjalani sejumlah tes berikut:
- Pemeriksaan panggul, untuk mengetahui apakah serviks mulai melebar.
- Tes ultrasound atau USG untuk memeriksa detak jantung dan perkembangan janin.
- Tes darah untuk pengukuran hormon kehamilan dan beta HCG.
- Tes jaringan, untuk mendeteksi apakah jaringan janin sudah keluar.
Baca Juga: Keguguran saat Hamil 1 Minggu Sering Terjadi! Ini Dia Penyebab Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Setelah mengalami keguguran, dokter akan menyarankan untuk beristirahat sampai perdarahan atau rasa sakitnya hilang.
Apabila jaringan janin sudah keluar dengan sendirinya, kita akan disarankan melakukan dilatasi atau kuretase,
Tindakan dilatasi dan kuretase yang dilakukan ketika terjadi banyak perdarahan tetapi jaringan di dalam rahim belum meluruh.
Dilatasi dilakukan untuk membuka serviks atau leher rahim jika masih tertutup.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR