Nakita.id - Keguguran di usia kehamilan 1 minggu bisa saja terjadi dan dialami oleh sejumlah wanita.
Melansir dari Mayo Clinic, keguguran (abortus) adalah kematian embrio atau janin secara tiba-tiba sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Lewat dari usia kehamilan 20 minggu, resiko keguguran biasanya semakin kecil.
Tak sedikit para wanita yang belum mengetahui seperti apa perawatan pasca keguguran.
Saat keguguran, biasanya perut akan mengalami kram yang luar biasa dan terjadi pendarahan.
Hal ini karena terjadinya kontraksi yang meluruhkan gumpalan darah besar dan jaringan dalam rahim.
Namun, terkadang ada sejumlah wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya hamil saat mengalami keguguran.
Ada beberapa tindakan perawatan yang dilakukan pasca keguguran.
Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Gejala keguguran seperti kram perut, muncuk flek atau bercak darah seringkali salah diartikan sebagai menstruasi.
Oleh karenanya, penting untuk mengetahui macam-macam gejala keguguran.
Misalnya seperti mengalami perdarahan berat, demam, atau sakit perut selama beberapa jam setiap hari.
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis dengan dokter kandungan.
Untuk mendiagnosis keguguran, dokter akan meminta kita untuk menjalani sejumlah tes berikut:
- Pemeriksaan panggul, untuk mengetahui apakah serviks mulai melebar.
- Tes ultrasound atau USG untuk memeriksa detak jantung dan perkembangan janin.
- Tes darah untuk pengukuran hormon kehamilan dan beta HCG.
- Tes jaringan, untuk mendeteksi apakah jaringan janin sudah keluar.
Baca Juga: Keguguran saat Hamil 1 Minggu Sering Terjadi! Ini Dia Penyebab Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Setelah mengalami keguguran, dokter akan menyarankan untuk beristirahat sampai perdarahan atau rasa sakitnya hilang.
Apabila jaringan janin sudah keluar dengan sendirinya, kita akan disarankan melakukan dilatasi atau kuretase,
Tindakan dilatasi dan kuretase yang dilakukan ketika terjadi banyak perdarahan tetapi jaringan di dalam rahim belum meluruh.
Dilatasi dilakukan untuk membuka serviks atau leher rahim jika masih tertutup.
Sementara kuretase adalah proses mengeluarkan isi rahim dengan menggunakan alat penghisap dan pengikisan.
Untuk mempercepat pembersihan rahim dari sisa janin, dokter mungkin juga akan meresepkan obat tertentu.
Selain itu, kita juga disarankan untuk menghindari aktivitas tertentu.
Misalnya olahraga, berhubungan intim, atau memasukkan apapun ke dalam vagina (misalnya tampon) selama dua minggu setelah keguguran.
Nah Moms, itulah beberapa perawatan pasca keguguran yang harus diketahui.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR