Nakita.id - Keguguran saat hamil 1 minggu bisa saja terjadi.
Apalagi saat mendadak terjadi perdarahan dari vagina.
Pasalnya, perdarahan hebat di trimester pertama kehamilan bisa disebabkan karena keguguran.
Umumnya keguguran dialami sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu.
Hal ini disebabkan karena janin tidak berkembang secara normal.
Keguguran ditandai dengan kram pada perut bagian bawah, nyeri punggung yang parah, kontraksi, demam, penurunan berat badan, dan terjadi perdarahan hebat.
Perdarahan akibat keguguran biasanya diatasi dengan obat-obatan atau prosedur seperti dilatasi dan kuretase untuk mencegah beberapa jenis komplikasi.
Namun selain keguguran saat hamil 1 minggu, ada juga beberapa penyebab perdarahan yang dialami ibu hamil karena kondisi berikut ini.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa penyebab terjadinya perdarahan pada ibu hamil.
Baca Juga: Keguguran Saat Hamil 1 Minggu Bisa Saja Terjadi! Kapan Kita Bisa Mencoba Memulai Program Hamil Lagi
1. Perdarahan implantansi
Implantansi merupakan proses alami saat sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim.
Perdarahan yang muncul karena implantansi biasanya berupa bercak-bercak atau flek darah yang terjadi sekitar 7-14 hari setelah pembuahan.
Pendarahan implantasi dapat terjadi berdekatan dengan jadwal menstruasi sehingga banyak wanita yang menganggap kondisi tersebut merupakan perdarahan menstruasi.
Berikut ciri-ciri perdarahan karena proses implantansi, diantaranya:
- Warna darah lebih terang, seperti merah muda atau cokelat.
- Volume darah sangat sedikit berupa bercak atau flek, tidak seperti keguguran yang mengeluarkan gumpalan darah.
- Darah yang keluar selama proses implantansi berdurasi singkat hanya sekitar 1-2 hari.
Karena itu, perdarahan tidak selalu disebabkan oleh keguguran saat hamil 1 minggu.
Baca Juga: Hamil Muda Berhubungan Intim Bisa Sebabkan Keguguran? Begini Penjelasan Ahli
2. Hubungan seksual
Berhubungan seksual saat hamil bisa menyebabkan timbulnya bercak-bercak darah, kondisi ini terbilang normal.
Ibu hamil harus waspada apabila perdarahan disertai nyeri pada perut bagian bawah yang tidak tertahankan serta demam.
3. Plasenta previa
Plasenta previa adalah sebuah kondisi ketika plasenta atau ari-ari tidak kunjung bergerak ke atas seiring bertambahnya usia kehamilan sampai waktu persalinan akan tiba.
Kondisi ini bisa terjadi pada ibu yang pernah melahirkan dengan operasi caesar, kuretase, merokok, hingga kehamilan bayi kembar, hingga posisi janin sungsang atau lintang.
Gejala utama plasenta previa berupa keluarnya darah merah cerah dengan volume bervariasi, bisa sedikit atau banyak.
Perdarahan yang terjadi karena plasenta previa biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa dibarengi dengan kontraksi ringan hingga berat.
Bila ibu hamil mengalami perdarahan hebat dan berulang, dokter akan menyarankan agar bayi dilahirkan secepatnya melalui operasi caesar.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR