Nakita.id - Apakah Moms sedang bingung memilih melakukan konsultasi KB di bidan atau dokter?
Konsultasi KB di bidan atau dokter memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Salah satunya konsultasi KB di bidan bisa dilakukan dengan biaya yang lebih murah.
Selain itu, membuat jadwal konsultasi di bidan tidak membutuhkan prosedur yang rumit.
Moms hanya perlu datang langsung kemudian melakukan konsultasi tentang program yang diinginkan.
Bidan dikenal lebih dekat dengan masyarakat dan bisa melakukan pelayanan ke rumah.
Karena faktor kenyamanan, banyak Moms yang memilih melakukan konsultasi KB atau kehamilan di bidan.
Lantas, apa saja program KB yang bisa dilakukan di bidan?
Yuk simak!
Baca Juga: Di Mana Bisa Konsultasi KB? Simpan Informasi Ini Agar Moms Tidak Lupa
Melansir dari Kompas, memilih KB bukan hal mudah karena ada pertimbangan yang harus diperhatikan.
Memilih KB dengan tepat ini disampaikan oleh bidan Desa Bentak, Sragen, Tonik Karuniawati.
Bidan yang menjadi Duta OC atau Kontrasepsi Oral ini menjeaskan alat kontrasepsi yang digunakan masyarakat.
Ia meluruskan sejumlah mitos yang sering menjadi ketakutan para Moms yang ingin melakukan KB.
Pilihan program KB sendiri sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan perorangan.
Pasalnya, ada perempuan yang menggunakan KB suntuk tapi mengalami penambahan berat badan.
Setelah berkonsultasi, disarankan untuk mengganti mnejadi IUD atau spiral.
"Kalau (pasien) tekanan darahnya tinggi, pasti kita juga tidak akan mau kasih KB jenis suntik juga," kata bidan Tonik.
"Pasti kita kasih KB yang non-hormonal," sambungnya.
Baca Juga: Cara Mendaftar Konsultasi KB, Lebih Mudah dan Praktis Tanpa Perlu Keluar Rumah
Selain itu, usia juga berpengaruh ketika pasien ingin konsultasi KB di bidan.
"Ibu yang ini cocoknya KB suntik, ibu yang ini dengan usia sekian cocoknya dengan KB IUD atau steril," jelas bidan Tonik.
"Kalau kita samakan tidak mungkin," lanjutnya.
Bidan atau tenaga medis lain akan melakukan banyak pertumbangan sebelum memberikan jenis KB tepat untuk pasien.
Ia mengibaratkan tidak mungkin memberikan KB bulanan untuk pasangan yang sudah tidak di usia subur.
"Itu tergantung dengan umur. Misalkan, pasangan yang berusia 50 tahun. Jika saya kasih KB hormonal yang harus selalu dimasukkan setiap bulan itu tidak mungkin," katanya.
Dikatakan, pemberian KB yang tidak sesuai dengan usia pasien akan berefek pada kesehatan.
"Ibarat rongga mobil, itu kan sudah tua. Kalau kita masukin terus akan merusak tubuhnya atau tidak?"
"Jadi kita pilihkan KB yang cocok dengan beliau tadi," tukasnya.
Nah Moms, itu tadi adalah sedikit informasi tentang konsultasi KB di bidan.
Baca Juga: Catat Sekarang Biar Enggak Lupa! Ini 6 Puskesmas Wilayah Jakarta yang Memiliki Layanan Konsultasi KB
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR