Nakita.id – Setiap tahunnya, Hari Kucing Sedunia diperingati pada tanggal 8 Agustus.
Mulanya peringatan Hari Kucing Sedunia diperingati sejak tahun 2002 oleh The International Fund for Animal Welfare.
Tujuan dibuatnya Hari Kucing Sedunia ini untuk menghargai dan menghormati kucing.
Kucing memang menjadi teman yang sangat akrab bagi manusia.
Tidak terbatas dari tua muda, baik laki-laki maupun perempuan semuanya bahkan menyukai hewan yang menggemaskan ini.
Hari Kucing Internasional memiliki banyak arti penting bagi pecinta kucing.
Tidak semua kucing cukup beruntung untuk tinggal di rumah mewah, tidur di sofa empuk, dan mendapatkan makanan enak.
Ada banyak kucing liar yang tidak diperlakukan dengan baik.
Dengan demikian, pada Hari Kucing sedunia ini bisa menjadi momentum bagi orang-orang yang ingin melindungi dan memberikan kenyamanan bagi makhluk-makhluk ini.
Meski tingkahnya lucu, tidak menutup kemungkinan kucing merupakan hewan yang aman dari berbagai virus.
Dilansir dari Just Cats Clinic, diketahui bahwa setidaknya terdapat lima penyakit zoonosis kucing diantaranya toksoplasmosis, cacing tambang dan cacing gelang, kurap, penyakit cakar kucing, dan rabies.
Apabila sampai terinfeksi kepada manusia, hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Misalnya orang yang terkena penyakit cakar kucing mereka bisa terinfeksi bakteri yang disebut Bartonella yang bersarang di kotoran di kotoran kutu.
Orang yang terinfeksi dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening dan demam.
Penyakit yang parah dapat terjadi pada orang dengan sistem imun yang lemah.
Untuk dapat mencegah hal ini terjadi, Moms perlu menerapkan kebiasaan ini di rumah ketika memiliki hewan peliharaan.
Namun sebagai pemilik kucing tentu Moms tidak ingin hewan kesayangan menderita.
Nah untuk itu, dilansir dari Angel Animal Hospital berikut ini adalah tanda atau gejala ketika kucing sakit.
- Perubahan suasana hati yang tiba-tiba
- Tidak ada kecenderungan untuk bermain atau tampak lesu
- Pupil yang menyempit atau melebar
- Napas cepat atau sesak napas
- Penurunan atau kenaikan berat badan yang nyata, perubahan mendadak dalam nafsu makan, minum, atau kebiasaan makan
- Muntah atau diare
- Rambut rontok atau iritasi kulit
- Bau mulut
- Keluar cairan dari mata atau hidung
- Luka atau bengkak
Moms bisa mengawasi perubahan halus dalam perilaku yang mungkin tidak diperhatikan orang lain. Jika tidak ada yang beres segera jadwalkan kucing untuk pemeriksaan.
Penyebab Umum Penyakit pada Kucing
Jika Moms mendapati kucing lebih banyak minum air daripada biasanya ini bisa menjadi tanda penyakit ginjal, diabetes, atau masalah tiroid.
Bau mulut dapat mengindikasikan kucing menderita sakit gigi atau penyakit periodontal. Jika tidak diobati, penyakit gigi pada kucing dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti kondisi jantung, ginjal, dan hati.
Nafsu makan yang meningkat secara tiba-tiba bisa menjadi tanda penyakit radang usus, kanker usus, hipertiroidisme atau diabetes.
Masalah pernapasan dan berkurangnya antusiasme untuk bermain atau beraktivitas dapat mengindikasikan infeksi saluran pernapasan atas.
Arthritis atau cedera dapat menyebabkan penurunan aktivitas akrobatik kucing.
Dengan memperhatikan gejala lebih awal, Moms bisa menyelamatkan kucing dari berbagai risiko kesehatan tersebut.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR