Nakita.id - Gadget sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari, terlebih sejak pandemi di mana anak-anak kita menggunakan smartphone untuk menunjang kegiatan belajar dari rumah.
Namun orangtua perlu waspada supaya anak tidak main gadget terus di luar kebutuhan gadget untuk tugas sekolah.
Banyak orangtua pusing mencari cara agar anak aktif bergerak secara fisik dan tidak terfokus pada gadget.
Mungkin tidak efektif meminta anak lebih aktif sementara orangtua lebih sering menghabiskan waktu di depan gadget, duduk santai, dan lainnya.
Jadi, orangtua perlu memberikan contoh bahwa orangtuanya juga aktif bergerak, entah gemar berolahraga pagi, gemar beraktivitas seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tak berlama-lama di depan gadget, senang berkebun, dan lainnya.
Bila kita sudah memberikan contoh yang baik mengenai keaktifan kita bergerak, maka tak terlalu sulit untuk mengajak anak bergabung.
Kegiatan yang dimaksud adalah baik secara fisik maupun psikis.
Misalnya, buat agenda berolahraga di akhir pekan seperti bersepeda, lari pagi, berenang, atau olahraga lain yang diminati anak.
Bisa juga memasukkan anak ke klub olahraga seperti sepak bola, softball, beladiri, menari, sanggar drama, dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan ini tak hanya memberi manfaat secara fisik, tetapi juga melatih anak untuk berinteraksi, bersosialisasi, bekerja sama, berbagi, memahami orang lain, dan sebagainya.
Buatlah peraturan di dalam rumah terhadap aktivitas yang berkaitan dengan gadget, televisi, video game, komputer, dan lainnya.
Buat kesepakatan dengan anak, kapan mereka boleh menikmati benda-benda tersebut dan berapa lama.
Misalnya, kita membolehkannya hanya 10—20 menit sehari anak bermain dengan ponselnya, boleh menggunakan komputer lebih lama
untuk mengerjakan tugas sekolah, menonton teve hanya 30—60 menit, sementara bermain video game hanya di hari libur dan cukup 1 jam saja.
Di luar itu, ketika waktunya bermain, minta anak bermain yang lebih banyak melibatkan fisik.
Kita bisa menciptakannya sendiri atau sebelumnya mencari tahu aktivitas fisik yang disukai anak.
Misalnya, kumpulkan teman-teman anak, minta mereka mengajak anak bermain permainan yang mereka gemari, entah permainan tradisional, sepak bola, lompat tali, dan sebagainya.
Mungkin permainan ini sudah biasa, kita bisa mengajaknya ikut kegiatan outbound, hiking, bersepeda di pinggir pantai, bermain bola di pantai, lari pagi di taman kota, dan lainnya. (Sumber: Tabloid Nakita)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR