Nakita.id - Dengan cuaca Indonesia yang tak menentu dari tiba-tiba terik berubah hujan lebat menyebabkan penyakit angin kerap menyerang.
Salah satu penyebab masuk angin adalah perubahan cuaca ekstrem dan kondisi imun tubuh yang kurang baik.
Biasanya seseorang yang masuk angin mengalami gejala-gejala seperti tidak enak badan, panas-dingin, pusing, nyeri otot, lemas dan sebagainya.
Salah satu cara tradisional masyarakat Indonesia yang biasa dilakukan untuk mengurangi gejala masuk angin adalah dengan kerokan.
Biasanya usai dikerok badan akan terasa lebih enteng karena diketahui angin sudah keluar dari tubuh.
Alih-alih sembuh hal berbeda terjadi dengan tragis di Bekasi, Jawa Barat ini.
Seorang wanita berinisial HS (53) awalnya ingin minta dikeroki karena tak enak badan.
Bukan sembuh ia malah ditemukan tewas di tangan sahabatnya sendiri yakni RG (54).
Grid.ID memberitakan HS awalnya janjian dengan sahabatnya tersebut untuk bertemu di Perumahan Jatibening Estate pada Selasa (11/1/2022).
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengky menjelaskan awalnya HS mengeluh pada RG tak enak badan dan mintanya untuk mengerok badannya.
HS bersiap-siap di lantai 3 rumahnya untuk dikerok. Bukan alat kerokan, RG justru mengambil pisau.
Dengan sadis ia menyayat leher sahabatnya tersebut dengan pisau yang ia bawa sebelumnya.
Sebelum meninggal diketahu, HS hendak mencari suami tersangka yang berada di lantai 2.
Namun sayang belum sampai tujuan, wanita tersebut sudah kadung lemas dan meninggal dunia.
Usai kejadian, jasad HS baru ditemukan hampir tengah malam usai penghuni lainnya pulang ke rumah tersebut.
Pada akhirnya, RG dilaporkan ke pihak kepolisian dan dilakukan penyelidikan.
Tak masuk akal, RG mengaku gelap mata membunuh sahabatnya karena mendapat bisikan gaib.
"Berdasarkan keterangan, yang bersangkutan mendapatkan bisikan sehingga terjadi aksi (pembunuhan) itu," Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengky.
Kompas.com memberitakan polisi sudah melakukan gelar perkara namun tidak menghadirkan tersangka.
Karena penjelasan RG sebelumnya, ia dibawa pihak kepolisian untuk memeriksa kondisi kejiawaannya.
Observasi kejiwaan RG dilakukan di instalasi kejiwaan RS Kramatjati, Jakarta Timur.
Sejumlah barang bukti juga turut dihadirkan yakni pisau dapur yang digunakan untuk membunuh dan tumpukan koran dengan bercak darah kering bersama sehelai handuk.
Berdasarkan informasi yang didapat dari suami tersangka, pihak kepolisian mengetahui bahwa tersangka memiliki riwayat penyakit dan sering paranoid.
"Menurut keterangan dari suami tersangka, tersangka ini mempunyai riwayat penyakit, yaitu penyakit kelenjar getah bening serta (menunjukkan) sindrom ketakutan," tambah Hengky.
Atas perbuatannya, RG dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
"Terhadap tersangka ini (RG), kami tersangkakan dengan Pasal 338 KUHP, dan ancaman hukuman 15 tahun penjara," pungkas Hengky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Pembunuhan Wanita di Jatibening Diperiksa Kejiwaannya, Disebut Miliki Gejala Ini..."
Dan Grid.ID berjudul "Mengeluh Tak Enak Badan dan Minta Dikerok, Wanita Ini Justru Dibunuh oleh Sahabatnya Sendiri, sang Pelaku Beralasan Dapat Bisikan Gaib!"
Penulis | : | Hanifa Qurrota A'yun |
Editor | : | Saeful Imam |